Pekerja melakukan pemasangan kabl listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Cikajang, Garut, Kamis (25/8). Presiden Joko Widodo menekankan agar daerah-daerah yang kurang pasokan listrik diberikan prioritas dalam pembangunan kelistrikan. Baik lewat percepatan dengan mobile power plant maupun lewat kapal, sehingga keluhan dari masyarakat bisa diatasi. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com – PT PLN (Persero) akan menggarap sebanyak 16 proyek pembangkit dengan kapasitas 1.825,5 MW yang merupakan bagian dari Proyek 35.000 MW dengan skema EPC (Engineering Procurement, Construction). PLN juga siap membangun Transmisi 500 kilo Volt (kV) sepanjang 928 kilometer sirkit (kms) di Jalur Utara Jawa.

Direktur Utama (Dirut) PLN, Sofyan Basir menjelaskan 16 proyek pembangkit yang telah ia tandatangani senilai Rp13 triliun (belum termasuk PLTD). Kemudian nilai investasi transmisi sebesar Rp2,1 triliun, dan biaya Long Term Service Agreement (LTSA) untuk 5 tahun senilai Rp6 triliun.

“Penandatanganan 16 proyek pembangkit dan transmisi ini diharapkan menjadi sebuah awal yang baik bagi kesuksesan Program 35.000 MW. Pembangunan proyek pembangkit ini sendiri direncanakan rampung pada 2018. Dengan begitu, rencana Pemerintah untuk mewujudkan target raslo elektrifikasi sebesar 99% pada 2019 dapat tercapai,” kata Sofyan di Jakarta, Jumat (17/3).

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka