Hujan lebat disertai petir melanda kawasan kampung nelayan Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (27/12/2018). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya sirkulasi siklonik di Laut Cina Selatan, Samudra Pasifik Filipina dan Laut Arafuru dimana akan terjadi potensi hujan lebat disertai kilatan petir dan angin kencang di wilayah Indonesia. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/pras.

Manado, aktual.com – PLN Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Gorontalo (Suluttenggo) mengimbau agar masyarakat tetap waspada, dan hati-hati dengan jaringan listrik karena curah hujan cukup tinggi di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

“Hujan yang mengguyur di Wilayah Sulawesi Utara, yang masih berlangsung sehingga menyebabkan gangguan di beberapa titik diakibatkan oleh cuaca dan iklim ekstrem yang terjadi sementara ini,” kata General Manager PLN Suluttenggo, Christyono di Manado, Kamis [5/3].

Dia mengatakan masyarakat harus tetap waspada, berhati-hati dengan jaringan listrik.

Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.

Selain itu, katanya, kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi dihimbau agar selalu waspada.

“Saya siapkan seluruh petugas PLN untuk melakukan pemulihan secepatnya, dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan,” jelasnya.

Saat banjir sudah surut, personil PLN akan melakukan pemeriksaan gardu, jaringan, dan instalasi pelanggan aman.

PLN, katanya, melakukan inspeksi, pembersihan, pengeringan, dan pengecekan gardu distribusi yang terkena dampak banjir.

Aliran listrik akan dinyalakan kembali setelah penandatanganan berita acara dengan Ketua RT/RW atau tokoh masyarakat setempat yang menyatakan instalasi listrik di rumah warga aman.

“Warga harus berhati-hati sebelum menyalakan listrik di rumah, pastikan peralatan listrik di rumah sudah bersih dan kering sebelum digunakan, karena ini juga berpotensi menyebabkan tersetrum,” jelas Christyono.

Ia mengimbau agar masyarakat mau merelakan pohon dirabas yang mendekati jaringan PLN yang berpotensi gangguan listrik saat hujan, matikan listrik dari Miniature Circuit Breaker (MCB) apabila ada genangan air.

“Saat banjir masuk rumah, cabut seluruh peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak dan naikkan alat elektronik ke tempat yang lebih aman,” katanya.

Ia menegaskan, instalasi listrik dalam rumah merupakan tanggung jawab pelanggan sebagai pemilik rumah, sementara tanggung jawab PLN hanya sampai kWh meter pelanggan.

Pelanggan juga dapat menghubungi Contact Center PLN 123 dalam keadaan darurat. Contact Center PLN 123 dapat diakses melalui telepon di (0431) 123, melalui Facebook di PLN 123, melalui Twitter di @pln_123, melalui email di pln123@pln.co.id, atau melalui aplikasi one-stop service, PLN Mobile, yang dapat diunduh di Google Playstore untuk Android atau App Store untuk iOS demi kemudahan layanan kapan saja dan dimana saja.

Artikel ini ditulis oleh:

Eko Priyanto