Teknisi mengawasi pengoperasian instalasi produksi tekanan gas dari tempat penyimpanan gas alam terkompresi Compressed Natural Gas (CNG) untuk memasok kebutuhan gas di Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap, Muara Tawar, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (8/9). CNG Plant berkontribusi 5 -10 persen terhadap total daya listrik 2045 Megawatt yang dihasilkan PLTGU Muara Tawar. Pada 2016 kontribusi CNG Plant akan dinaikan menjadi 20 - 30 persen terhadap daya listrik yang dihasilkan PLTGU Muara Tawar. ANTARA FOTO/Reno Esnir/kye/15.

Jakarta, Aktual.com – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menutup-nutupi alasan sejumlah bidder mengajukan perpanjangan waktu jadwal submit dalam proses tender proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Jawa I.

Penundaan selama satu bulan itu seharusnya jatuh pada 25 Juli namun kemudian menjadi 25 Agustus 2016. Ini menjadi perubahan kedua setelah sebelumnya submit dokumen untuk proyek 2×800 MW ini ditetapkan 10 Mei 2016.

“Alasan mereka ya macam-macam, mungkin tanya aja pada para bidder nya kenapa?” Kata Direktur Perencanaan Korporat PLN, Nieke Widyawati, Jumat (22/7).

Namun dia membantah jika permohonan penundaan itu disebabkan faktor penyediaan gas dan titik serah yang tidak ekonomis. “Bukan karena penyediaan gas dan titik serah, bukan karena itu,” tambahnya.

Akan tetapi dia berjanji PLN tidak akan melakukan perpanjangan waktu lagi karena proyek itu merupakan bagian dari proyek 35 GW dan harus selesai tahun 2019.

“Itu hampir semua minta mundur, tapi kita hanya perpanjang satu bulan karena kita tidak bisa lagi nunggu lama-lama. Kalau kitakan dorongnya pengen cepat, kita tidak bisa mundurnya terlalu lama, masalahnya harus selesai 2019,” pungkasnya.

Sementara disinyalir diantara para bidder yang mengajukan perpanjangan waktu submit data lantaran tidak aiap secara konsorsium dan teknis.

Diketahui konsorsium Pertamina menjadi kompetitor yang paling berat diantara para bidder, Pertamina telah menyerahkan proposal lelang sesuai dengan yang disyaratkan oleh PLN kendati pasokan gas nantinya tidak lagi disediakan oleh pemenang tender.

“Tidak apa-apa, perubahannya suplai gas diurus oleh PLN dan mereka pasti cari dari source ke yang lain. Yang kita lakukan bagaimana menawarkan untuk PLN yang sebaiknya. Jadi Pertamina terus ikut tender, nanti kita lihat hasilnya,” kata Direktur Utama PT Pertamina, Dwi Soetjipto. (Dadangsah)

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Eka