Pekerja melakukan pemasangan kabl listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Cikajang, Garut, Kamis (25/8). Presiden Joko Widodo menekankan agar daerah-daerah yang kurang pasokan listrik diberikan prioritas dalam pembangunan kelistrikan. Baik lewat percepatan dengan mobile power plant maupun lewat kapal, sehingga keluhan dari masyarakat bisa diatasi. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Semarang, Aktual.com – Direktur Regional III PLN Wilayah Jawa Bagian Tengah, Nasri Sebayang, menargetkan pembebasan lahan tanah jalur Pantura Jawa Tengah untuk jaringan transmisi dari Bekasi hingga Jepara akan rampung pada 2019 mendatang.

“Proses percepatan pembangunannya sudah dilakukan 2015 lalu dan sekarang kita lakukan pemetaan agar dapat membangun transmisi untuk jaringan Jepara sampai Bekasi,” kata Nasri, saat berada di Gumaya Tower Jalan Gajahmada Semarang, Selasa (6/12).

Dia berharap, jika tapak tower jaringan selesai dapat menambah daya listrik di 35 kabupaten/ kota Jawa Tengah. Semula dari 500 KV, kini bakal menjadi 1.000 KV. Sesuai rencana awal pada Januari 2017 sudah diteken nota kesepahaman (MoU) dengan sembilan kontrak kerjasama pihak swasta demi mengebut proyek itu.

“Mulai triwulan II 2017 pembangunan konstruksinya sudah berjalan di lapangan. Apalagi, ada sebanyak 1.395 tapak tower yang akan dibebaskan dimana masing-masing seluas 26×26 meter,” jelasnya.

PLN, lanjutnya, telah menganggarkan dana proyek transmisi Jepara-Bekasi senilai Rp10,3 triliun. Rinciannya dana konstruksi mencapai Rp5,3 triliun, sedangkan sisanya dana pembebasan tanah.

“Kita minta kerjasama dengan polisi, tokoh masyarakat dan tentara untuk pembebasan tanah di Jateng. Upaya lainnya, kita juga lakukan sosialisasi bagi warga setempat,” bebernya. (Uki)

(Muhammad Dasuki)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid