Jakarta, Aktual.com – Masyarakat luar pulau Jawa risau akan terjadi defisit listrik akibat tidak tercapainya target penyediaan listrik 35.000 MW. Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT PLN (persero), Sofyan Basir menegaskan kendati proyek itu tidak rampung pada tahun 2019, namun tidak ada pengurangan jatah atau porsi untuk pembangunan di luar pulau Jawa.
“Tidak ada pengurangan jatah pembangunan di luar Jawa, tetap. Kebanyakan kecil-kecil di luar pulau jawa, kalau saya bangun di tahun 2018 tetap masih terkejar,” kata Sofyan di Kantor Dirjen Ketenagalistrikan, Jumat (18/11).
Namun yang menjadi pertimbangan untuk menahan laju pembangunan yaitu pada pembangkit di kawasan pulau Jawa. Menurutnya saat ini pulau jawa sudah mengalami surplus dari kebutuhan.
Jika melihat kondisi perekonomian yang tidak tumbuh sesuai asumsi, maka menjelang tahun 2019, permintaan daya tidak sebesar apa yang diperkirakan saat merumuskan program 35.000 MW.
“Dasar dari 35.000 MW itu asumsi pertumbuhan ekonomi di 2019 antara7-8 persen. Hari ini berapa? 2015 itu 4.8 persen, 2016 tumbuh 5 persen, asumsi 2017 hanya 5,1 persen. Tadinya kan 7 sampai 8. Kalau kamu sebagai Dirut PLN, sudah tahu pertumbuhan ekonomi kayak begitu, apa mau bertahan sampai nanti saatnya negara jadi rugi karena kena take or pay?” ujarnya.
Dengan demikian PLN akan membangun pembangkit di pulau jawa dengan mengimbangi pertumbuhan ekonomi nasional.
(Laporan: Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka