Jakarta, Aktual.co —Perusahaan Listrik Negara (PLN) tak mau disalahkan sebagai penyebab terjadinya banjir di Jakarta kemarin , seperti ditudingkan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Di mana Ahok menuding banjir di Jakarta Senin kemarin yang sampai menyentuh kawasan Istana Negara, diakibatkan oleh pemadaman listrik di Waduk Pluit. Sehingga pompa air yang disiagakan di sana tak bisa beroperasi.
Koesdianto, Manajer Bidang Komunikasi Hukum dan Administrasi PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, bantah tudingan itu.
Meski akui sempat ada pemadaman listrik untuk pompa, namun ditegaskannya pemadaman Senin (9/2) kemarin dilakukan hanya kurang dari dua jam. Yakni antara pukul pukul 11.38 WIB dan dinyalakan kembali pukul 13.15 WIB.
“Alasannya, ketinggian air sudah sedemikian kritis dan sudah membahayakan instalasi listrik. Jika tidak dipadamkan air bisa membahayakan warga (tersengat listri))atau membuat peralatan rusak. Makanya kita matikan,” ujar dia, di Jakarta, Selasa (10/2).
Dengan alasan itu, Koesdianto pun menilai pernyataan Ahok tidak sepenuhnya benar.
Hari ini, ujar dia, pasokan listrik untuk pompa air di seluruh Jakarta aman. Begitu juga dengan sekitar 12 pompa air di Waduk Pluit, pihaknya sudah bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum Tata Air DKI.
“Sampai saat ini tidak ada satupun pompa yang tidak terpasok listrik PLN. Karena kami tahu pompa sangat penting antisipasi banjir,” ujar dia.
Kemarin, Ahok mengaku kesal dengan PLN yang mematikan pasokan listrik untuk 12 pompa air di Waduk Pluit. Sehingga mengakibatkan ketinggian air di Waduk Pluit sudah mencapai titik kritis dan jadi penyebab banjir Jakarta. “Saya bingung, saya cek, tidak jalan pompa di Waduk Pluit. 12 pompa, yang hanya jalan dua pompa. Dengan alasan, PLN mematikan listrik karena hujan, jadi takut korsleting,” kata Ahok, Senin (9/2) kemarin di Balai Kota.
Artikel ini ditulis oleh:

















