Jakarta, Aktual.com — PT PLN (Persero) menargetkan realisasi program promo Luar Waktu Beban Puncak (LWBP) digunakan oleh 11 ribu pelanggan listrik di sektor Industri.

Kepala Divisi Niaga PLN, Benny Marbun mengungkapkan, sejak diluncurkan program LWBP ini pada bulan November 2015 lalu sudah ada 226 pengguna listrik dari industri yang melakukan pendaftaran.

“Yang sudah mendaftar ada 226 perusahaan dari sektor industri, sebagian sudah memanfaatkan sekitar 50 persen. Sebagian yang belum memanfaatkan karena saat ini sementara ada proses pencatatan dulu terhadap industri terkait. Misal data 3 bulan terakhir pemakaian berapa-berapa, lau kemudian kita buatkan berita acaranya,” papar Benny di kantor PLN Pusat, Kamis (18/2).

Benny menuturkan, program ini merupakan perwujudan dari adanya Paket Ekonomi Jilid III pada Oktober tahun lalu, dengan harapan mendorong peningkatan konsumsi listrik baik golongan industri skala besar maupun industri skala sedang di periode beban lemah yaitu pukul 23.00-08.00 WIB.

“Jadi kita akan berikan diskon khusus kepada pelangggan industri, baik skala besar maupun industri skala sedang yang menggunakan listrik di jam tersebut. Diskon kami berikan terhadap beban tambahan dari pemakaian normal 3 bulan sebelumnya,” ujarnya.

Benny menargetkan, program ini dapat tercapai pada 3 tahun ke depannya, yaitu sampai November 2018.

“Kita target sampai 11 ribuan industri, dari total industri 12 ribu yang ada di seluruh Indonesia. Sembilan puluh persen industri tersebut berada di pulau jawa,” tutupnya.

Ia juga memaparkan, saat ini PLN  berhasil meningkatkan pertumbuhan listrik untuk PLN holding pada bulan Januari 2016 hingga 7,54 persen jika dibanding dengan bulan yang sama di tahun lalu.

“Pertumbuhan di golongan industri besar mencapai 6,21 persen atau berhasil menjual sebesar 1.187.264.579 kWh dimana pada Januari 2015 hanya mencapai minus 0,28 persen. Jenis industri skala besar ini diantaranya adalah industri tekstil, ban, semen, baja, elektronik, serat sintetis dan kimia,” ujarnya.

Salah satu faktor yang mempengaruhi meningkatnya penjualan disektor industri besar karena tarif listrik golongan ini turun 4,1 persen dibandingkan Januari 2015. Pertumbuhan penjualan ini diikuti oleh sektor industri sedang yang juga mengalami penurunan tarif sebesar 6,5 persen di Januari 2016.

“Jadi ada pertumbuhan secara signifikan. Kenaikan di awal tahun ini diindikasikan terjadi karena mulai pulihnya pemakaian listrik dari industri skala besar,” ungkapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan