Para relawan PLN melakukan aksi Sosialisasi Tarif Listrik Tidak Naik kepada para pengunjung Car Free Day, di kawasan Bunderan HI, Jakarta, Minggu (10/9/2017). Dalam aksi Sosialisasi Tarif Listrik Tidak Naik, PLN mengajak masyarakat untuk mengetahui bahwa listrik tanpa subsidi bukanlah kenaikan tarif listrik. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – PT PLN (Persero) menerbitkan obligasi global senilai dua miliar dolar AS atau setara Rp28 triliun pada 15 Mei 2018 waktu New York, AS, atau 16 Mei 2018 waktu Jakarta.

Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka mengatakan obligasi global tersebut diterbitkan dalam dua bagian yaitu satu miliar dolar AS dengan tenor 10 tahun dan bunga 5,45 persen, serta satu miliar dolar AS dengan tenor 30 tahun dan bunga 6,15 persen.

“Keberhasilan PLN menerbitkan ‘global bond’ tahun 2018 ini kembali membuktikan bahwa di tengah gejolak pasar global, surat utang PLN tetap diminati oleh ‘qualified investors’ sehingga ‘orderbook’ mengalami ‘oversubscribe’ 3,65 kali,” katanya, Kamis (24/5).

Proses “settlement” transaksi obligasi tersebut telah terjadi pada 21 Mei 2018 dan “global bond” PLN terdaftar di Singapore Stock Exchange (SGX).

Menurut Made, tujuan penerbitan obligasi adalah ‘liability management’ dan sekaligus ‘debt reprofiling’.

Dana hasil obligasi senilai dua miliar dolar tersebut akan digunakan untuk membeli kembali (buy back) atau melunasi secara dini beberapa obligasi global PLN hasil penerbitan 2007 dan 2009 yang sedianya akan jatuh tempo pada Agustus 2019, Januari 2020 dan Juni 2037.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid