Malang, Aktual.com – Kelangkaan gas elpiji ukuran tiga kilogram yang terjadi di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, dalam waktu sepekan terakhir disinyalir akibat adanya kenaikan permintaan khususnya pada masa perayaan Idul Adha 1439 Hijriyah dan penerimaan mahasiswa baru.
Plt Wali Kota Malang Sutiaji, mengatakan bahwa kenaikan permintaan gas elpiji tiga kilogram pada perayaan Idul Adha yang jatuh pada 22 Agustus 2018 tersebut, hampir menyamai kenaikan pada saat perayaan Idul Fitri 1439 Hijriyah beberapa bulan lalu.
“Hari Raya Idul Adha itu biasanya tidak sama dengan Idul Fitri, kenaikan hanya tiga persen dari kondisi normal. Namun, ini bertepatan juga dengan penerimaan mahasiswa baru yang mulai masuk, sehingga permintaan meningkat,” kata Sutiaji, di Balai Kota Malang, Malang, Jumat (24/8).
Sutiaji menambahkan, diperkirakan ada penambahan kurang lebih sebanyak 60-100 ribu jiwa di Kota Malang saat dimulainya masa perkuliahan pada Agustus 2018. Dengan adanya penambahan tersebut, serta perayaan Idul Adha 1439 Hijriyah, permintaan gas elpiji tiga kologram meningkat.
“Faktornya lebih dominan terkait kebutuhan yang meningkat,” kata Sutiaji.
Dalam kesempatan itu, Senior Sales Executive LPG VI Pertamina Ancala Egah mengatakan bahwa pasokan gas elpiji tiga kilogram di Kota Malang memang berada di bawah permintaan pasar. Permintaan meningkat, namun pasokan dalam titik normal sehingga terjadi kekurangan.
“Kondisi ini lebih kepada peningkatan penjualan akibat naiknya permintaan. Bukan langka, karena gas elpiji tiga kilogram itu tidak sampai hilang dari pasaran,” kata Ancala.
Untuk mengendalikan kondisi tersebut, PT Pertamina (Persero) telah menambah jumlah pasokan gas elpiji tiga kilogram ke wilayah Kota dan Kabupaten Malang. Penambahan pasokan tersebut mencapai 200 persen, dari total kebutuhan per hari yang sebanyak 35.500 tabung.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: