Jakarta, Aktual.com – Direktur Aneka Energi Baru Terbarukan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Maritje Hutapea mengungkapkan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkontribusi sebesar 5821 MW atau lebih dari 6% dari proyek pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35.000 Megawatt (MW).

Dikatakannya, pembangunan PLTA tersebut sebanyak 126 unit akan dilakukan oleh pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/IPP), lalu 34 unit oleh PT PLN (Persero) Tbk dan sisanya akan dibangun oleh Pemerintah.

“Yang akan dibangun baik IPP maupun Pemerintah, catatan saya yang baru kita dapat karena memang 5821 MW dari hydro, untuk swasta dan PLN,” kata Maritje kepada wartawan di Kantornya, Jakarta, ditulis Sabtu (13/6).

Maritje menegaskan, sama seperti target program 35.000 MW, target pembangunan PLTA ini juga akan selesai dalam 5 tahun. “Dari program 35 ribu MW, sekian dari PLTA masuk jaringan akan dibangun pemerintah swasta dalam 5 tahun ini,” tegas dia.

Lebih lanjut ia menambahkan, pemanfaatan energi air untuk pembangkit listrik juga tidak hanya dilakukan di kota-kota besar, namun juga di wilayah-wilayah terpencil seperti pulau-pulau terluar dengan kapasitas kecil melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro (PLTMH).

“Daerah-daerah terluar memang masih sulit dijangkau oleh jaringan PLN, jadi untuk daerah-daerah tersebut kami prioritaskan dengan PLTMH,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh: