Jakarta, Aktual.co — Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan ia ingin memotong pajak harta warisan sehingga jenis pajak itu hanya dibayar oleh warga Inggris yang benar-benar kaya raya.
Cameron, yang akan maju dalam pemilu dengan persaingan yang ketat pada Mei tahun depan, menilai bahwa keluarga-keluarga kelas menengah di Inggris sebenarnya tidak harus membayar pajak harta warisan.
Oleh karena itu, PM Inggris tersebut mengatakan ia berencana melakukan pemotongan pajak warisan dalam anggaran (pendapatan negara) April 2015.
Saat ini pajak di Inggris yang dikenakan terhadap harta warisan yang berharga lebih dari batas nilai 325.000 poundsterling (setara USD512.270) adalah sebesar 40 persen, meskipun ada batas nilai efektif sebesar 650.000 poundsterling untuk pasangan yang sudah menikah.
“Bagi saya, pajak warisan adalah pajak yang harus dibayar oleh orang-orang yang sangat kaya,” ujar Cameron saat pertemuan dengan warga pensiunan Inggris, seperti dikutip oleh Daily Telegraph.
“Saya ingin mempertimbangkan hal ini lebih jauh. Karena saya pikir, bahkan untuk (pajak yang dikenakan terhadap warisan senilai) 650,000 poundsterling, terutama di beberapa bagian negara, kita melihat seseorang yang telah bekerja keras, membeli rumah dengan uang hasil kerjanya. Mereka memperbaiki rumah dan mereka melakukannya karena ingin meninggalkan warisan bagi anak-anak mereka,” kata dia.
Pada konferensi Partai Konservatif-nya dua pekan lalu, Cameron berjanji melakukan pemotongan pajak lainnya hingga senilai lebih dari tujuh miliar poundsterling, jika ia memenangkan pemilu.
Namun, para kritikus mempertanyakan bagaimana PM Cameron dapat merealisasikan rencana pemotongan pajak itu bersamaan dengan janjinya untuk menghilangkan defisit anggaran negara di Inggris.
Pajak warisan merupakan kebijakan yang tidak populer di Inggris karena kenaikan harga properti telah membuat sebagian besar warga berkewajiban membayar pajak tersebut.
Artikel ini ditulis oleh: