JOC juga menuduh Pemerintah Kurdi menggerakkan pasukan mereka selama masa perundingan dan membangun jalur baru pertahanan untuk menghambat penggelaran kembali pasukan federa.

“Jelas bahwa mereka (Pemerintah Kurdi) bermain-main dengan waktu, dan apa yang mereka lakukan setelah semua perundingan dan kesepakatan pada menit terakhir adalah kembali ke titik awal, dan bertentangan dengan semua apa yang mereka sepakati,” kata pernyataan JOC.

Tuduhan JOC itu dikeluarkan saat pasukan Irak mendesak untuk menggelar kembali personel di semua daerah perluasan wilayah Kurdi setelah 2003.

Pada 31 Oktober, satu pernyataan JOC mengatakan satu tim yang dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Darat Irak Othman Al-Ghanmi melakukan kunjungan ke penyeberangan Faysh-Khabur dan Ibrahim Al-Khalil untuk memastikan pengaturan keamanan bagi penggelaran kembali pasukan federal di kedua tempat penyeberangan tersebut.

Tim gabungan federal dan Kurdi dibentuk guna menghindari bentrokan militer antara kedua pihak setelah bentrokan pekan lalu yang terjadi saat pasukan pemerintah bergerak maju untuk merebut daerah lain yang jadi sengketa.

Ketegangan telah tinggi antara Baghdad dan wilayah Kurdistan setelah Pemerintah Kurdistan menyelenggarakan referendum kontroversial mengenai kemerdekaan wilayah Kurdistan dan daerah sengketa.[ant]

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Andy Abdul Hamid