Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni (kiri) dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi (kanan). (ANTARA/Anadolu) Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni (kiri) dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi (kanan). (ANTARA/Anadolu)

Roma, aktual.com – Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni pada Minggu (17/3) mengatakan bahwa perjanjian antara Uni Eropa (EU) dan Mesir adalah cara terbaik untuk mengatasi arus imigrasi yang tidak teratur.

Meloni termasuk di antara para pemimpin Eropa yang menghadiri acara di Kairo di mana paket keuangan senilai 7,4 miliar euro (sekitar Rp126 triliun) untuk mendukung Mesir ditandatangani oleh Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

Dia menyatakan kebanggaannya atas peran Italia dalam mewujudkan perjanjian tersebut.

“Ini adalah cara terbaik untuk mengatasi arus migrasi, dan kami menghargai upaya Mesir dalam hal ini,” katanya.

Meloni juga mengingat Rencana Mattei Italia, yang mencakup inisiatif pembangunan Afrika, yang bertujuan membantu negara asal dan negara transit dalam menangani penyelundup manusia melalui investasi dan insentif.

“Italia memiliki proyek dengan negara-negara Afrika yang sedang dibangun dan mencapai nilai 5 miliar euro (Rp85 triliun), dan Mesir termasuk di dalamnya,” ujarnya.

Dia mengatakan bahwa upaya sedang dilakukan untuk membentuk aliansi internasional untuk melawan aksi perdagangan manusia.

Meloni juga menyoroti tantangan umum yang dihadapi di kawasan saat ini, termasuk dalam hal ketahanan pangan, air, energi, dan pembangunan.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain