Beirut, Aktual.com – Perdana Menteri Lebanon, Saad al-Hariri menyalahkan Hizbullah yang disebutnya sebagai penghalang besar dalam usaha membentuk kabinet baru di negara tersebut.

Ia mengisyaratkan, permasalahan ini tidak teratasi jika tidak segera menemui solusi.

Hizbullah, kelompok Muslim Syiah bersenjata berat dukungan Iran, menekan tuntutannya bagi anggota parlemen Muslim Sunni, yang bersekutu dengan grup itu, untuk mendapat jabatan di kabinet, yang telah ditolak Hariri.

“Yang benar ialah pembentukan pemerintahan menghadapi rintangan besar,” katanya dalam jumpa pers, Selasa (13/11), yang disiarkan televisi di Beirut, enam bulan setelah pemilihan anggota parlemen, yang memicu perundingan rumit untuk membentuk pemerintahan.

Hizbullah bertanggung jawab jika pemerintahan baru tidak dapat dibentuk, kata dia.

Lebanon mempunyai hutang publik terbesar ketiga di dunia karena pertumbuhan ekonominya mengalami kemandekan. pemerintahan yang dapat membuat reformasi ekonomi sangat dibutuhkan negara itu.

Partai bersaing telah berebut untuk mendapat jatah di kabinet di pemerintahan persatuan nasional yang baru dan pekerjaan-pekerjaan yang paling penting.

Kabinet tersebut diharapkan mencerminkan keterwakilan partai utama Libanon dan aliran agama utamanya.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan