Jakarta, aktual.com – Macedonia Utara merasa kecewa atas kegagalan Uni Eropa untuk membuka pembicaraan aksesi, kata Perdana Menteri Zoran Zaev, namun negara itu masih berkomitmen untuk bergabung dengan blok tersebut.

Presiden Prancis Emmanuel Macron memimpin sekelompok kecil para pemimpin Eropa, yang memblokir pembicaraan dengan Albania dan Macedonia Utara pada Oktober kendati kekhawatiran atas pengaruh China dan Rusia meningkat di Balkan.

“Kami kecewa,” kata Zaev kepada wartawan seusai pertemuan dengan mitranya dari Yunani, Kyriakos Mitsotakis, di sela-sela satu konferensi tingkat tinggi di Kota Thessaloniki, Yunani, dikutip Reuters, Jumat (15/11).

Zaev mengatakan ia mendapat “dorongan besar” dari Mitsotakis untuk mewujudkan tujuan negara tersebut.

“Tidak ada alternatif bagi kami,” kata Zaev, mengacu pada aspirasi Uni Eropa.

Setelah Skopje sepakat menyudahi sengketa dengan Yunani atas nama negara tersebut – mengubahnya ke Macedonia Utara dari Macedonia – bekas republik Yugoslavia itu berhadap diberikan tanggal untuk memulai pembicaraan dengan Uni Eropa.

Macron mengatakan tawaran keanggotaan Albania dan Macedonia Utara tidak bisa maju sampai Uni Eropa mengubah cara dan ketika para kandidat dievaluasi untuk memenuhi target aksesi yang berkisar mulai dari kebijakan ekonomi hingga HAM serta aturan Undang-undang.

Komisi Eropa mengatakan pemblokiran aksesi mereka merusak kredibilitas blok tersebut.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin