Jakarta, aktual.com – Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, dinilai telah berkhianat, karena menerima tujuh politisi yang membelot dari pihak oposisi, Partai UMNO.

Dikatakan Wakil Presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR) Chang Lih Kang, yang merupakan partai Anwar Ibrahim, Mahathir melanggar janjinya sendiri untuk tidak menerima pembelot dari Partai UMNO ke Pakatan Harapan, koalisi pendukung sang perdana menteri yang didominasi PKR.

“Dr Mahathir secara tegas menyatakan pada Mei 2018 tidak akan menerima pembelot UMNO ke partai-partai Pakatan. Ini adalah pengkhianatan terhadap keputusan rakyat,” kata Chang dalam pernyataan resmi yang dikutip The Straits Times, Rabu (13/2).

Pernyataan ini disampaikan tak lama setelah Mahathir memasukkan tujuh anggota parlemen yang membelot dari Partai UMNO, termasuk mantan Menteri Kabinet Hamzah Zainuddin, ke dalam partainya, Parti Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM).

“Sangat mengecewakan bahwa dalam waktu kurang dari satu tahun, Dr Mahathir melanggar kata-katanya sendiri,” kata Chang.

UMNO sendiri tergabung dalam koalisi Barisan Nasional, kubu yang terus berkuasa sejak Malaysia merdeka enam dekade silam. Sejumlah politikus penting Malaysia lahir dari partai ini, termasuk Mahathir dan Anwar Ibrahim.

Namun, popularitas UMNO kian merosot di tengah isu korupsi yang menyeret nama mantan Perdana Menteri Najib Razak.

Mahathir, yang sempat menjadi rival Anwar, kemudian bersatu dengan kubu Pakatan Harapan demi melengserkan Najib dalam pemilu tahun lalu, dengan sejumlah janji.

“Rakyat sudah menentukan pilihannya untuk menyingkirkan Barisan Nasional dalam Pemilihan Umum ke-14 dan kami tidak boleh melawan keinginan mereka dengan menerima anggota parlemen dari mantan rezim itu ke pemerintahan baru,” kata Chang.

Menurut Chang, para pejabat yang diterima Mahathir itu menempati posisi-posisi strategis dalam pemerintahan sebelumnya. Namun, mereka tak melakukan apa-apa terkait korupsi Najib.

“Mereka tidak buka suara untuk rakyat dan negara ketika mereka berkuasa, tapi malah bersekutu dengan rezim korup,” katanya.

Melanjutkan pernyataannya, Chang menulis, “Meski sejumlah anggota parlemen dari Barisan Nasional bagai malaikat tak bersalah, mereka harus tetap menjadi oposisi, karena demokrasi hanya dapat berkembang dengan kehadiran oposisi yang kuat.”

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin