Islamabad, Aktual.com – Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mengumumkan pembentukan komisi pada hari Selasa (5/3) untuk menyelidiki pernyataan tanpa bukti yang dibuat dalam Panama Papers yang terkait dengan perusahaan offshore milik keluarganya.
“Saya telah memutuskan untuk membentuk komisi yudisial tingkat tinggi yang dipimpin oleh seorang pensiunan hakim Mahkamah Agung. Komisi ini akan memutuskan setelah penyelidikan bahwa realitas apa dan berapa banyak tuduhan berat yang diberikan,” kata Sharif dalam pidato TV yang disiarkan secara nasional.
Dokumen yang bocor, terdiri dari 11,5 juta dokumen dari firma hukum yang berasal dari Panama, Mossack Fonseca, memperlihatkan bagaimana beberapa orang yang berkuasa di dunia telah menyembunyikan uang mereka di perusahaan offshore, dalam dokumen Panama Papers juga tertulis bahwa kedua anak laiki-laki Sharif terlibat yaitu Hasan Nawaz dan Hussain Nawaz.
“Beberapa teman saya menyarankan kepada saya, bahwa karena tidak adanya tuduhan terhadap saya dan kedua anak-anak saya juga telah dewasa dan bertanggung jawab untuk urusan mereka sendiri, saya harus tetap terpisah dari masalah ini,” kata Sharif.
“Tapi rekan terkasih, saya ingin melihat fakta yang akan disajikan sebelum bangsa dan warga Pakistan harus menyadari realitas tuduhan,” lanjutnya.
Dalam panama papers anak perdana menteri Pakistan Hasan dan Husain, dengan catatan menunjukkan mereka telah memiliki London Real Estate melalui perusahaan offshore yang dikelola oleh Mossack Fonseca.
“Saya akan meminta kepada siapapun orang-orang yang mengulangi tuduhan-tuduhan stereotip itu, agar mereka pergi ke depan komisi ini dan membuktikan tuduhan mereka,” kata Sharif, sembari menekankan bahwa kekayaan keluarganya telah diperoleh dengan susah payah dan mereka menjadi korban.
Ketika Papers Panama pertama kali dirilis, anak Sharif, Hussain membantah tuduhan tersebut.
sumber: http://www.channelnewsasia.com/
Artikel ini ditulis oleh: