Jakarta, Aktual.com – Amerika Serikat telah mengobarkan perang dagang berskala penuh melawan Rusia dengan memberlakukan sanksi baru pada Rabu (2/8), kata Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev.
“Harapan bagi peningkatan hubungan kami dengan pemerintah baru AS telah berakhir,” kata Medvedev di akun Facebook, saat mengomentari penandatanganan rancangan sanski oleh Presiden AS Donald Trump.
Rancangan tersebut disetujui secara luas belum lama ini oleh Kongres AS kendati Pemerintah Trump menyeru anggota Parlemen untuk memberi Gedung Putih “keluwesan” dalam berhubungan dengan Rusia.
Pemerintah Trump memperlihatkan ketidak-mampuan total, dengan cara yang paling merendahkan, dengan menyerahkan kekuasaan eksekutif kepada Kongres, kata Medvedev.
“Lembaga AS benar-benar mengalahkan Trump. Presiden itu tidak senang dengan sanksi baru, tapi ia tak bisa menolak untuk menandatangani ketentuan itu,” Perdana Menteri Rusia tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua, Kamis (3/8).
Menurut dia, kepentingan pengusaha AS nyaris diabaikan, dan histeria anti-Rusia telah menjadi bagian penting kebijakan dalam dan luar negeri AS.
Rejim sanksi itu disusun sdan dan akan berlangsung selama beberapa dasawarsa sebab hukum baru tersebut mengizinkan Kongres AS membatasi kekuasaan Presiden untuk mencabut tindakan anti-Rusia, kata Medvedev.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby