Jakarta, Aktual.co — Perdana Menteri (PM) Turki Ahmed Davutoglu, mengkritisi penerbitan kembali kartun Nabi Muhammad. Dia menyebut penerbitan itu, sebagai bentuk provokasi terbuka.
“Kebebasan pers tidak berarti bebas melakukan penghinaan,” kata Ahmet Davutoglu, seperti dikutip dari BBC.com, Kamis (15/1).
Hal tersebut, diungkapkan Davutoglu, pasca satu hari setelah harian terkemuka Turki Cumhuriyet dan situs-situs internet negara tersebut, menerbitkan kartun bergambar nabi dari edisi khusus Charlie Hebdo.
“Kami bertekad untuk melindungi kehormatan Nabi dengan cara yang sama seperti yang kami bertekad dalam sikap kami terhadap terorisme di Paris,” kata dia.
“Kami tidak membiarkan segala bentuk penghinaan kepada nabi di negara ini. Sebagai pemerintah, kami tidak akan anggap hal itu sama dengan kebebasan pers,” kata dia.
Untuk diketahui, surat kabar tersebut memproduksi empat halaman kartun dan artikel, yang digambar oleh majalah satire Prancis dan diterbitkan Rabu (15/1), sebagai bentuk solidaritas setelah 12 orang ditembak hingga tewas saat serangan di kantornya di Paris.
Laporan: Nebby
Artikel ini ditulis oleh:

















