Kabupaten Agam, aktual.com – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) mengungkapkan kebutuhan medis bagi korban terdampak bencana banjir bandang (galodo) di Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam sangat mendesak.
“Masyarakat di pengungsian sudah banyak yang sakit dan kami kekurangan tim medis,” kata Koordinator Tim dari PMI Kabupaten Agam untuk pos galodo Malalak Sardan di Agam, Jumat (28/11).
Sardan mengatakan masyarakat terdampak bencana banjir bandang di daerah itu sebelumnya dievakuasi dalam kondisi luka-luka, sementara saat ini tim medis posisinya tidak ada sama sekali.
Berdasarkan data terakhir yang dihimpun, kata dia, total pengungsi berjumlah sekitar 200 orang termasuk ibu hamil dan lanjut usia. Kemudian untuk yang perlu ditangani segera dalam kondisi sakit ada 10 orang.
“Tadi yang merawat itu ada yang robek di bagian kepala dan sudah hampir infeksi. Namun perlakuan yang dapat diberikan hanya ditukar perban saja,” ujar dia.
Terkait ketersediaan obat, ia mengatakan PMI pada dasarnya tidak dapat menyediakan obat-obatan untuk masyarakat sebab hanya memiliki obat standar, namun mereka telah memberikan sebagian untuk masyarakat.
“Kami juga butuh perlengkapan obat-obatan karena persediaannya saat ini bisa dikatakan tidak ada,” kata dia.
Selain itu, ia menambahkan kondisi fasilitas untuk makan, cuci, kakus (MCK) di pengungsian juga kurang maksimal. Kondisi terkini di lokasi bencana masih terjadi cuaca ekstrem, sementara untuk penanganan dan evakuasi keluar tidak bisa dilakukan imbas akses terputus.
“Saat ini sangat sulit untuk melakukan penanganan, cuaca sering hujan,” tambah dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain

















