Jakarta, Aktual.com — Seorang pegawai negeri sipil Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung dilaporkan hilang oleh keluarganya, setelah sebulan lebih pergi dari rumahnya di Jalan Kelengkeng 10 Perumahan Way Huwi, Lampung Selatan.

“Karena sudah satu bulan Nirma Thano menghilang, saya lapor ke Polda Lampung sebagai orang hilang, dan hari ini resmi dilaporkan,” kata Syarif Husin, ayah mertua PNS yang dilaporkan hilang itu, Senin (18/1).

Dia mengatakan, sebelum menghilang Nirma Thano 29 tahun, PNS Dishub Kota Bandar Lampung dengan pangkat III B ini sering mengikuti kegiatan sosial, sehingga pihak keluarga tidak ada rasa curiga dengan tingkah lakunya yang rajin beramal mengingat yang dilakukan dianggap baik.

Namun, pada pertengahan tahun 2015, dia mulai bersikap aneh terutama sebelum kepergiannya. Informasi dari rekannya yang sering membaca status media sosial milik Nirma Thano terdapat tulisan miliknya, yang mengungkapkan bahwa ibadah salat tidak diperlukan lagi karena sedekah yang paling utama.

“Barang-barang yang dimilikinya pun telah habis dijual dengan alasan untuk sedekah,” kata dia.

Dia menyatakan, Nirma Thano diduga menghilang sebelum Natal lalu, karena saat itu dirinya sempat datang ke rumah yang bersangkutan.

“Ketika kami datang, rumah dalam keadaan kosong dan keluarga mengira mereka sedang berlibur. Namun satu minggu setelah tahun baru, kami kembali datang rumah juga masih kosong,” katanya.

Dia mengemukakan, pihak keluarga akhirnya mengetahui bahwa satu keluarga ini menghilang setelah ada surat peringatan dari Pemkot Bandar Lampung perihal surat peringatan sebagai PNS, yang tidak pernah masuk kerja.

“Lima hari lalu kami menerima surat dari Pemkot Bandar Lampung, isinya peringatan karena tidak masuk kerja, lalu kami sekeluarga memutuskan untuk lapor ke polisi,” kata dia.

Terkait dugaan PNS itu bergabung dengan ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), dia mengaku tidak mengetahui secara pasti apakah anggota keluarganya itu ikut atau tidak dengan ormas tersebut. Dia mengaku benar-benar khawatir anaknya bergabung dengan organisasi yang saat ini sering diberitakan di televisi itu.

Informasi terakhir yang didapat keluarga dari rekan-rekannya, anaknya itu kini berada di wilayah Banjar, Kalimantan Selatan. “Dalam kepergiannya itu tidak ada pesan yang ditinggalkan. Istri dan anaknya yang masih berumur dua tahun pun ikut dibawanya,” kata dia.

Nirma Thano pergi bersama anaknya yang berumur dua tahun bernama Cinde Syarena Mahardeka, dan istrinya yang bernama Rika Serolin.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu