Jakarta, Aktual.co — Gaya bicara yang dilontarkan Ahok dalam setiap pernyataannya kerap mengundang perhatian publik karena dinilai terlalu keras dan kasar. Akibatnya, pernyataan Ahok acapkali mendapat kritikan baik dari masyarakat, organisasi masyarakat, lembaga pemerintah, hingga tokoh penting.
Menurut pengamat dari Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, komunikasi yang dilakukan Ahok yang keras dan kasar akan menjadi kurang efektif bagi pelaksanaan kebijakan yang ia buat. Pasalnya, masyarakat Jakarta adalah masyarakat yang harusnya diayomi atau di-‘momong’ dimana segala sesuatunya harus dikomunikasikan dengan baik-baik, bukan dengan cara yang keras dan kasar.
“Saya rasa komunikasi Ahok kurang efektif jika seperti itu (keras). Pola masyarakat kita kan harusnya diayomi. Ahok sebagai gubernur harusnya mengayomi masyarakat dengan cara yang lebih baik,” ujar Boyamin ketika dihubungi, Sabtu (18/10).
Boyamin mengatakan, jika Ahok tetap dengan gayanya yang seperti itu, maka bukan tidak mungkin masyarakat akan bersikap kontra kepada Ahok.
“Kalau Ahok bersikap seperti itu, maka kemungkinan kebijakannya akan terhambat karena timbul kritikan dari masyarakat karena penyampaian Ahok yang kasar dan keras. Bukannya dukungan yang didapat malah kritikan,” ujarnya.
Boyamin menyarankan agar Ahok dapat memperbaiki gaya bicaranya, terlebih lagi ia akan resmi menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.
“Saya saran untuk ubah gaya bicaranya, karena kan dia sebentar lagi akan jadi gubernur. Kalau masih jadi wakil gubernur sih tidak apa-apa karena masih ada (gubernur) yang jadi rem. Tetapi kalau jadi gubernur masih seperti itu kan berbahaya. Harus diubah gaya bicaranya,” ujarnya.