Denpasar, Aktual.com — Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Bali, Komisaris Besar Hery Wiyanto mengklarifikasi soal penangkapan terduga teroris berinisial DN di Art Shop Alif Wangsa, Jalan Raya Andong, Banjar Nagi, Desa Petulu, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.

Menurut Hery, setelah dilakukan penyelidikan mendalam, DN merupakan orang hilang. “Tidak ada penangkapan terduga teroris di Ubud. Jadi, yang didapat di Ubud itu adalah anak dari pelatih pelatih bela diri anggota Brimobda Jawa Barat yang kebetulan lari dari rumah,” kata Hery saat memberi keterangan resmi di Denpasar, Rabu (17/2).

Ia menuturkan, setelah dilakukan pencarian, anak pelatih bela diri Brimobda Jawa Barat berada di Bali. “Setelah dicari, Brimobda dari Jawa Barat minta bantuan ke Brimobda Bali. Karena belum ketemu, lalu dideteksi ada di Ubud,” ungkap Hery.

“Oleh karena itu dicari oleh Kapolres Gianyar. Jadi, sama sekali tidak ada kaitannya dengan jaringan teroris. Sekarang sudah dijemput sama keluarganya. Jadi sekali lagi kami tegaskan itu bukan jaringan teroris. Itu adalah anak yang lari dari rumah yang kebetulan orangtuanya pelatih beladiri Brimob Polda Jawa Barat,” tambah dia.

Setelah DN ditemukan ia lantas menjalani serangkaian interogasi. “Kita telusuri, tidak ada kaitannya sama sekali (dengan jaringan teroris). Yang jelas itu laporan yang telah disampaikan kepada kita dari Kapolres Gianyar,” tutup dia.

Sebelumnya, tersiar kabar jika Polda Bali melakukan penangkapan terhadap seorang mahasiswa yang diduga memiliki jaringan terhadap teroris yang beraksi di Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Penangkapan terhadap DN dibenarkan oleh Kapolda Bali, Inspektur Jenderal Sugeng Priyanto. Menurut dia, DN diamankan lantaran diduga memiliki keterkaitan dengan kelompok radikal yang melakukan aksi teror di Sarinah, Jakarta beberap waktu lalu.

“Ada orang sebenarnya dia di sini. Itu sebenarnya Polda Jabar, karena ada indikasi dengan salah satu kelompok radikal,” kata Sugeng sebelumnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby