Salah seorang polwan dari kesatuan Sabhara Polda DIY yang bertugas menjaga Mapolda DIY, Brigadir Swesti Anggraini mengaku tidak akan memperdulikan ketakutan terhadap aksi-aksi teror seperti yang terjadi di Mapolrestabes Surabaya.

Menurut Swesti, empat polwan yang ditugaskan ikut membantu pengamanan dibagi sistem sift pagi dan sore. Mereka akan memeriksa identitas serta barang bawaan setiap pengunjung yang memasuki area Mapolda DIY. “Polwan memeriksa (khusus) pengunjung perempuan,” kata dia.

Sebelumnya, teror bom terjadi di tiga gereja di Surabaya, masing-masing Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jemaat Sawahan di Jalan Arjuno, dan Gereja Kristen Indonesia Diponegoro 146 di Jalan Raya Diponegoro.

Jumlah korban tewas dalam peristiwa itu dilaporkan mencapai 14 orang dan puluhan lainnya luka-luka. Teror bom juga terjadi pada Senin (14/5) di Mapolrestabes Surabaya.

 

(Wisnu)