Kupang, Aktual.co — Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Bayangkara Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dipimpin Kepala kepolisian daerah (Kapolda) NTT Brigjen Polisi Endang Sunjaya, akan mengambil sampel DNA korban pesawat AirAsia di Pulau Leti, Maluku Tenggara Barat, pada Kamis (15/1).
“Kami sempat berlayar ke pulau itu Minggu 11 Januari 2015, namun terhadang cuaca buruk,” kata Kepala Bidang Humas Polda NTT AKBP Agus Santosa, Rabu (14/1).
Tim DVI berencana mengambil sampel DNA orangtua dua korban pesawat AirAsia, yakni Viona Floresia Abraham dan Indah Diani Abraham. Dua kakak beradik ini menjadi korban jatuhnya pesawat AirAsia.
Orang tua kedua korban yakni Johanis Abraham tinggal di Pulau Leti, Maluku Tenggara Barat, yang secara topografi lebih dekat dengan wilayah NTT.
Pengambilan sampel DNA ini untuk kepentingan indentivikasi dua jenazah korban AirAsia oleh tim DVI Polda Jatim yang rencananya dilakukan, Rabu, (14/1). 
“Jika cuaca sudah memungkinkan maka tim DVI akan berangkat mengambil sampel DNA itu,” katanya.
Pulau Leti berada di wilayah hukum Polda Maluku, namun jarak ke pulau itu lebih dekat jika ditempuh menggunakan kapal dari Kupang, NTT.
Sebelumnya, upaya untuk mendapatkan data antemortem korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 untuk dua orang korban asal Pulau Leti, Kabupaten Maluku Barat Daya, Propinsi Maluku oleh team Disaster Victim Identification (DVI) Polda Nusa Tenggara Timur gagal karena gelombang tinggi dan arus laut yang keras.
Tim DVI POlda NTT yang bertolak dari Kupang menuju Pulau Leti, Minggu (11/1) harus kembali Pelabuhan Tenau Kupang dan menunggu hingga cuaca membaik.

Artikel ini ditulis oleh: