Kupang, Aktual.co — Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah mengambil sampel DNA keluarga dua bersaudara yakni Indri Yani Abraham (27) dan adiknya Viona Florensia Abraham (23), korban pesawat AirAsia QZ8501.
“Pengambilan sampel DNA dilakukan di Pulau Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku, Rabu (14/1 kemarin,” kata Kabid Humas Polda NTT, AKBP Agus Santoso, saat dihubungi, Kamis (15/1).
Dia mengatakan, tim bertolak dari Kupang menggunakan pesawat SusiAir dan pengambilan dilakukan pada Rabu (14/1) petang. Lokasi pengambilan sampel DNA lebih cepat karena Johanes Abraham, orang tua Indri dan Viona yang saat ini bermukim di Pulau Leti, menanti tim DVI di Pulau Kisar.
Pelayaran dari Pulau Kisar dan Leti yang berbatasan dengan Timor Leste tersebut sekitar empat jam. Sementara penerbangan dari Kupang ke Bandara Jhon Bekker di Pulau Kisar ditempuh selama dua jam.
“Pulau Leti itu dekat dengan Kupang daripada Ambon sehingga dengan pertimbangan itu, Kapolda Jawa Timur minta bantuan Kapolda NTT mengambil sampel DNA keluarga korban tersebut,” kata Agus lewat pesan singkatnya dari Kisar.
Dua bersaudara (korban) tersebut diketahui sebagai wirausaha yang mengelola toko di Pulau Leti dan Pulau Tiakur. Keduanya diketahui berangkat dengan pesawat AirAsia QZ 8501 dari Surabaya untuk berlibur di Singapura.
Dia menambahkan, pengambil sampel adalah Dokter Gusti, dari Polda NTT. Sampel DNA yang diambil berupa air liur dan darah ayah korban sudah dilakukan. Hasil DNA akan diserahkan kepada tim DVI Polda Jawa Timur.
Sebelumnya, Kapolda NTT Brigadir Jenderal Polisi Endang Sunjaya mengatakan pengambilan sampel DNA itu berdasarkan permintaan Polda Jawa Timur untuk misi kemanusiaan.
Artikel ini ditulis oleh:

















