Jayapura, Aktual.com – Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw, menegaskan kaburnya 13 narapidana dan tahanan dari Lembaga Pemasyarakatan Abepura, Jayapura, Jumat (8/1) pagi, menjadi perhatian tersendiri bagi anggota kepolisian.
“Saya pikir 13 warga binaan yang kabur ini menjadi atensi/perhatian kami untuk kita sama-sama kejar mereka untuk bisa menangkap mereka,” kata Kapolda Paulus Waterpauw, di Jayapura, Jumat.
Menurut Kapolda, aparat kepolisian akan berupaya semaksimal mungkin untuk menangkap hidup belasan warga binaan yang melarikan diri itu.
“Kita akan berusaha untuk tangkap hidup, kalau dia berusaha untuk mengancam maka kita tidak akan main-main dengan dia, karena ini sesuatu hal mengkhawatirkan kita semua karena para pelaku merupakan pelaku kejahatan yang mempunyai naluri kekerasan,” ujarnya.
Kapolda Paulus mengakui bahwa, dari pemeriksaan yang dilakukan, ada banyak kekurangan di Lapas Abepura dan mudah-mudahan menjadi koreksi internal untuk para petugas Lapas Abepura untuk membenahi diri.
“Kami pikir mungkin Lapas Abepura, Lapas Timika dan Lapas Wamena dan lainnya di wilayah-wilayah yang memang menjadi sentral terhadap para pelaku kejahatan berdimensi tinggi ini perlu meminta pengamanan dari petugas kepolisian,” ujarnya.
Kapolda menegaskan perlu ada aparat kepolisian yang diminta untuk berjaga di Lapas. “Kalau mereka (Lapas) minta, kami akan siapkan, saya tidak pikir ini tidak umum tapi khusus jadi bisa kami bantu,” ujarnya.
Adapun Ke 13 narapidana dan tahanan yang kabur dari Lapas Abepura masing masing, Derpin Togotli, Jhon Uwaga, Darius Doga, Lapis Wantik, Fely Tabuni, Jefran Efrain Owagai, Janurius Muyak, Eki Dabi, Derius Wanimbo alias Rambo Tolikara, Iwan Itlay, Andinius Karoba, Usmin Talenggen, dan Yogor Talenggen.
Artikel ini ditulis oleh: