“Transportasi begitu penting. Karena dapat meningkatkan perekonomian, manjunjung tinggi martabat bangsa, memajukan kesejahteran, dan memperkokoh persatuan,” terang Royke.

Sementara itu, Rektor Universitas Trisakti (Usakti) Ali Ghufron Mukti mengatakan, prilaku pengguna jalan dalam berlalulintas menjadi cerminan budaya dari masyarakat itu sendiri.

“Lalulintas teratur, biasanya masyarakatnya juga teratur. Tanpa didukung budaya dan karakter masyarakat, akan menjadi kurang,” kata Ali

Teori tersebut, kata mantan Wamenkes RI itu, juga berlaku di Indonesia. Menurutnya, perilaku masyarakat di Indonesia dalam berlalulintas masih memprihatinkan.

“Kalau kita (Indonesia) Tidak tertib sering dianggap lumrah. Jalur bus (busway) dipakai sepeda motor. Lampu lalulintas, hijau diartikan hati-hari, kuning tancap gas, merah tak terkendali, dan sebagainya,” paparnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby