Pekanbaru, Aktual.com – Kepolisian Resor Kota Pekanbaru mengungkapkan bahwa 100 lebih tahanan Rumah Tahanan Kelas IIB Sialang Bungkuk Pekanbaru yang kabur sejak Mei 2017 belum bisa ditangkap.
“Yang masih kabur sebagian kasus narkotika dan obat-obatan terlarang. Ini tentu menggunakan jaringannya, hasil sementara teknologi sebagian besar ada di Aceh dan Medan, tak menutup kemungkinan ada yang sudah keluar Indonesia,” kata Kepala Polresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto di Pekanbaru, Jumat (29/12).
Dia mengatakan tim masih bergerak memburu sekitar 110 lebih dari awalnya 478 yang kabur. Pihaknya mengaku kesulitan untuk menutup pergerakan para tahanan karena masalah data yang masih bermasalah.
Dia mengatakan untuk menetapkan seseorang menjadi Daftar Pencarian Orang harus dibuka dulu berkas penyidikannya. Masalahnya ada penyidik yang sudah pensiun sehingga tidak diperoleh foto dan datanya.
“Ketika kejadian, polisi yang hadir pertama itu saya. Seminggu setelah kejadian masih sulit mendata tahanan, awalnya yang kabur diperkirakan 300, lalu 400 sampai akhirnya ada yang ditangkap, baru jelas jumlahnya,” ungkapnya.
Perkembangannya bahkan tahanan yang masih kabur itu juga melakukan kejahatan di wilayah tetangga Provinsi Riau. Pihaknya akan terus bekerja sama dengan Kepolisian Daerah Tetangga itu untuk mencocokkan data bagi yang sudah tertangkap.
Sebanyak 478 tahanan dan narapidana dari Rutan Sialang Bungkuk kabur pada awal Mei 2017 lalu. Hasil penyelidikan diketahui pemicunya karena masalah kelebihan kapasitas dan pungli yang dilakukan oleh oknum pengamanan rutan terhadap tahanan.
Buntutnya, kepala rutan dan Kepala Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Provinsi Riau dicopot. Saat ini juga sedang berlangsung sidang tiga tersangka dugaan pungli Rutan Pekanbaru ini.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: