Tuduhan itu dibantah Taliban, yang mengatakan bahwa mereka melakukan serangan sendiri dan tidak membunuh warga mana pun.

Sementara, kelompok ISIS mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengklaim telah memimpin serangan tersebut dan membunuh sekitar 54 Muslim Syiah, sebuah kelompok minoritas di Afghanistan yang sering mendapat serangan dari kelompok ISIS.

Penduduk desa yang melarikan diri dari Mirza Olang mengatakan kepada wartawan bahwa mereka melihat petempur membawa bendera putih Taliban dan bendera hitam kelompok ISIS.

Taliban, yang bertekad mengembalikan kekuasaan Islam, telah melancarkan perlawanan yang semakin keras terhadap pemerintahan Afghanistan dukungan Barat sejak kelompok itu kehilangan kekuasaan dalam operasi militer pimpinan AS pada 2001.

Dalam pernyataan yang panjang, Taliban mengkritik pemerintahan Afghanistan sebagai antek-antek korup yang suka berbohong dan para penghianat menjijikkan, yang memberi gambaran berbunga-bunga kepada Washington soal situasi di Afghanistan.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu