Jakarta, Aktual.com – Polisi mengimbau kepada massa dari Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) dan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Seluruh Indonesia (KSBSSI) yang berjumlah sekitar 2000 massa itu, untuk meninggalkan kawasan depan Istana Negara, Jakarta.
Hal ini, karena menurut pihak kepolisian, waktu untuk melakukan aksi unjuk rasa, dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda, Rabu (28/10), sudah selesai.
Menurut informasi yang didapatkan Aktual.com di lapangan, jika massa buruh tidak juga mengindahkan peringatan itu, maka pihak kepolisian akan melakukan pembubaran paksa.
Dari pantauan di lapangan, polisi sudah menyiagakan satu unit mobil baracuda dan dua unit water canon, untuk menertibkan massa buruh dari depan Istana Negara.
Selain itu, pihak kepolisian menyiagakan sebanyak 1074 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Pusat dan Polsek Gambir, untuk mengamankan jalannya penertiban aksi unjuk rasa tersebut.
Massa buruh yang ikut bergabung dengan massa dari Badan Eksekutif Mahasisw Seluruh Indonesia (BEM SI) ini, ternyata menolak untuk ditertibkan. Mereka memilih untuk tetap berada di depan Istana, Jalan Medan Merdeka.
Dan mahasiswa dari BEM SI, sudah bergerak ke dalam kawasan Monumen Nasional (Monas).
Artikel ini ditulis oleh: