Menurut Tri lokasi kericuhan terjadi di wilayah perbatasan antara teritorial Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Sehingga aparat yang bergerak berasal dari jajaran Polresta Bogor Kota dan Polres Kabupaten.

“Lagi-lagi kami mengimbau masyarakat baik itu sopir angkot adn juga transportasi online untuk tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu serta informasi yang berkembang tanpa dikonfirmasi,” katanya.

Sementara itu, Kapolres Bogor Kabupaten, AKBP Andi Mochammad Dicky menyebutkan, kericuhan berawal dari rencana ojek daring yang mau melakukan aksi solidaritas ke Balai Kota Bogor untuk menanyakan persoalan kecelakaan yang dialami pengendara ojek pada aksi mogok pertama Senin (20/3) lalu, termasuk penyelesaian masalah angkutan.

“Ada beberapa versi yang menyampaikan, di perjalanan ada yang mengklaim saling swepping baik dari angkot maupun ojek daring. Ada yang bilang angkot nyerang duluan, ada juga yang sebaliknya ojek daring yang menyerang terlebih dahulu,” kata Dicky.

Akibat aksi lempar tersebut, lanjut Dicky ada angkot yang dirusak, tetapi tidak ada korban jiwa ataupun korban luka-luka. Tercatat ada empat unit angkot yang dirusak, yakni angkot 02 trayek Bubulak-Suryakancana (angkot Kota Bogor), trayek 19 jurusan Jasinga, trayek Dramaga dan Cipanas.

Menurut Dicky pihaknya akan mencari tau siapa pelaku pengerusakan angkot, dengan mengumpulkan keterangan saksi-saksi maupun dari rekaman video yang diambil oleh massa maupun media.

Untuk mengantisipasi aksi lanjutan, Polres Bogor lanjut Dicky akan memfasilitasi antara sopir angkot, onjek daring dan juga Organda. Pihaknya juga mengerahkan personel untuk mengawal lokasi kejadian.

“Kami turunkan personel 150 orang, siaga, untuk berjaga-jaga di lokasi,” katanya.

Situasi kembali normal sekitar pukul 17.45 WIB, personel gabungan Polresta Bogor Kota dan Polres Bogor Kabupaten dibantu aparat TNI melakukan sterilisasi dan membuka blokade yang dilakukan para supir. Arus lalu lintas di Jl Raya Laladon sudah kembali normal, imbasnya di Jl Raya Bubulak menuju Simpang Yasmin dan Sindang Barang Loji mengalami kepadatan.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: