Semarang, Aktual.com – Jajaran aparat Polres Pekalongan Kota membubarkan kelompok diduga preman yang menduduki gedung DPRD Kota Pekalongan, di Jalan Mataram No.3 Pekalongan, Senin (16/1) kemarin.

Petugas membubarkan secara halus kelompok pengamanan tidak resmi yang ditengarai melindungi elite partai penguasa, menyusul pertikaian dua kubu di legislatif.

Anggota DPRD Kota Pekalongan Mabrur Salim membenarkan ada petugas polisi yang membubarkan sekelompok orang yang duduk di pojokan rest area smoking selama beberapa hari.

“Betul, ada petugas ke sini yang membubarkan. Petugas itu tahu mungkin dari informasi masyarakat ada petugas pengamanan tidak resmi disitu,” ujar dia, Selasa (17/1).

Menurut dia, jika benar adanya kelompok orang bayaran yang duduk untuk mengamankan situasi kegaduhan politik dirasa tidak perlu. Bagi dia, pengamanan di kantor instansi pemerintah sudah melibatkan Satpol PP.

Beberapa kalangan DPRD setempat sempat menyesalkan kelompok orang bayaran yang diduga preman menduduki kantor negara.

“Memang benar, kemarin ada polisi ke sini membubarkan massa yang duduk di gedung DPRD. Tapi, hari ini sudah tidak ada. Kami jamin tidak ada lagi model seperti itu.”

Sementara, Kasat Intelkam Polresta Pekalongan AKP Mandala melalui sambungan pesan belum dapat dihubungi oleh awak media. Dari sumber anggota kepolisian, pembubaran kelompok orang suruhan itu diperoleh dari informasi masyarakat.

“Kita bubarkan agar tidak lagi membuat situasi semakin tak kondusif di gedung DPRD.”

Laporan: Muhammad Dasuki

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu