Buleleng, Aktual.com – Kepolisian Resor (Polres) Buleleng, Bali, meningkatkan keamanan dengan bentuk patroli dalam skala besar, menyusul beredarnya surat ancaman bom bunuh diri yang dikirim oleh orang tak dikenal. Surat tersebut dikirim ke Kantor Camat Buleleng, Selasa (18/1).

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Buleleng, Ajun Komisaris Besar Harry Haryadi Badjuri menuturkan, pasca-menerima surat ancaman teror tersebut, personelnya bergerak cepat turun ke lapangan mengantisipasi situasi yang tak diinginkan.

“Kami lakukan patroli dalam skala besar. Bahkan sejak peristiwa bom di Sarinah sampai saat ini kami rutin menggelar razia empat kali dalam sehari. Status pengamanan sudah pasti, kami siaga satu,” kata Harry, Selasa (19/1).

Menurut dia, tindakan itu diambil sebagai bentuk keseriusan menciptakan situasi aman di masyarakat. Saat ini, jelas Harry, pihaknya tengah fokus memburu orang yang mengirim surat ancaman tersebut. “Kami serius tanggapi kejadian ini. Saya tidak memikirkan apakah itu ulah orang jahil atau apapun. Kami terus telusuri siapa orang yang mengantar surat tersebut,” katanya.

Ia mengaku telah memeriksa tiga orang saksi untuk mengetahui kronologi beredarnya surat yang mengaku dikirim oleh jaringan pelaku bom di Jalan MH Thamrin, Jakarta itu. Selain itu, Harry menuturkan jika kepolisian juga telah memeriksa rekaman CCTV yang terpasang di kantor camat.

“Sayangnya hanya ada satu CCTV dan itu pun tidak mengarah langsung ke halaman parkir. Jadi, petugas kami masih menelusuri informasi lewat tetangga yang berada di sekitar kantor Camat Buleleng,” tuturnya.

Sementara itu, mengenai kronologi kejadian, Harry menjelaskan jika surat tersebut diterima pada pukul 08.30 WITA. Saat itu, sopir camat tengah duduk di parkiran kantor. Lantas datang seorang lelaki tak dikenal bertanya kepadanya. Pria itu menggunakan sepeda motor, helm tertutup dan memakai jaket warna hitam. “Dia bertanya, apakah benar di sini kantor camat. Dia mau antar surat katanya,” beber Harry.

Sang sopir lantas meminta pria tersebut untuk masuk ke dalam kantor dan menyerahkan surat tersebut kepada petugas jaga.

Dijelaskan Harry, surat tersebut dimasukkan ke dalam amplop putih dan dibungkus kantong plastik hitam. Setelah surat diberikan, pria misterius tadi langsung meninggalkan kantor camat.

Petugas yang menerima membuka surat tersebut sebelum diserahkan kepada atasannya. Ia terkejut bukan kepalang lantaran isi surat berisi ancaman meledakkan diri dan melakukan penyerangan di berbagai tempat.

Dalam surat tersebut dijelaskan jika pengirim surat merupakan anggota jaringan teror bom Thamrin yang sudah berada di Singaraja dan Denpasar. Isi surat tersebut menebar ancaman, bahwa akan menyerang pusat perbelanjaan, perkantoran, dan pusat wisata.

Berikut isi surat surat ancaman bom tersebut:

KEPADA SELURUH KEPALA WILAYAH KOTA DISEBUTKAN

ALLAH’U AKBAR ALLAH’U AKBAR
KAMI ANGGOTA JARINGAN TEROR BOM SARINAH
KAMI SUDAH MASUK BALI
KAMI ANGGOTA SUDAH ADA DI DENPASAR & SINGARAJA

SETELAH BOM SARINAH KAMI SIAP LEDAKKAN KOTA INI DENGAN NAMA ALLAH KAMI TEROR BOM & SERANGAN PUSAT PERBELANJAAN, PERKANTORAN & PUSAT WISATA

KAMI TIDAK MAIN – MAIN

KAMI SIAP LEDAKKAN DIRI

Artikel ini ditulis oleh: