Jakarta, Aktual.co — Setelah terjadi penyerangan di kantor majalah Charlie Hebdo, Rabu (7/1) kemarin, kepolisian melakukan pemburuan terhadap tiga warga Prancis, termasuk dua orang bersaudara.
Berdasarkan kutipan laman Reuters, Kamis (8/1) ketiga tersangka yang mengenakan cadar penutup kepala itu melakukan serangan terhadap kantor majalah, yang pernah menjadi target serangan terkait karikatur Nabi Muhammad, pada 2011 lalu.
Polisi Prancis dilaporkan langsung bergerak cepat melakukan pencarian terhadap ketiga tersangka yang melarikan diri dengan mobil. Sekitar 800 tentara juga dikerahkan untuk meningkatkan keamanan di ibu kota tersebut.
Berdasarkan dokumen yang dirilis polisi, menyebut tiga tersangka telah diketahui identitasnya dari kartu identitas yang tertinggal di mobil, yaitu Said Kouachi yang lahir pada 1980, Cherif Kouachi lahir 1982 dan Hamyd Mourad lahir pada 1996.
Kouachi bersaudara berasal dari Paris, sementara Mourad dari kota Reims. Polisi mengatakan Cherif Kouachi pernah diadili terkait kasus terorisme, setelah tertangkap sebelum berangkat ke Irak untuk bergabung dengan kelompok militan.
Dia divonis 18 bulan penjara pada 2008. Sumber di kepolisian mengatakan, unit anti terorisme telah menyiapkan operasi di Reims untuk menangkap para tersangka, juga telah ada pencarian pada beberapa lokasi lain.
Pihak kepolisian terlihat mengamankan sebuah bangunan, sebelum tim forensik memasuki apartemen disaksikan puluhan orang warga. Saat penyerangan, salah satu pelaku terekam dalam kamera pengawas di luar gedung.
Seorang pelaku terlihat tergeletak di jalan karena luka tembak, sebelum melarikan diri dengan mobil berwarna hitam. Serikat polisi mengatakan ada kekhawatiran terjadinya serangan lain.
Satu tersangka penyerangan di kantor majalah itu dikabarkan tewas tertembak, dan dua lainnya ditangkap dan kini ditahan pihak kepolisian Prancis.
Laporan: Wisnu Yusep

Artikel ini ditulis oleh: