Jakarta, Aktual.com – Penyidik gabungan Polres Metro Jakarta Selatan, Polda Metro Jaya dan Polsek Pesanggrahan tengah mendalami dugaan editor Metro TV Yodi Prabowo dibunuh di tempat lain.

“Kami pun menduga begitu, tapi kami sedang mencari. Kami tak bisa memastikan apakah dibunuh di lokasi atau dibunuh di tempat lain,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Irwan Susanto di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Jumat (17/7).

Untuk membuktikan dugaan itu, penyidik tengah memeriksa rekaman kamera CCTV yang ada di lokasi kejadian.

Selain itu, penyidik juga mengumpulkan sejumlah CCTV lainnya yang mengarah ke lokasi kejadian ditemukannya jenazah Yodi Prabowo.

Hanya saja, Irwan mengakui bahwa polisi terkendala dengan hasil rekaman CCTV yang tidak jelas.

“Masalah CCTV sedang proses uji laboratorium. Ada yang gambarnya buram, ada gambar yang bagus. Mudah-mudahan kami dapat petunjuk dari CCTC tersebut,” ujarnya.

Polisi berharap masyarakat turut membantu penyidik dalam mengungkap kasus tersebut, terutama masyarakat yang berada di lokasi yang mengetahui kejadian, termasuk awak media yang memiliki banyak informasi.

“Saya juga mohon doanya dan bantuan juga. Mungkin teman-teman (media) banyak informasi, silakan Informasikan kepada kami,” kata Irwan.

Selain CCTV, polisi juga memeriksa ponsel korban yang diduga menyimpan petunjuk kematian korban Yodi Prabowo.

“Pemeriksaan ponsel masih proses. Kami belum bisa menyimpulkan,” ujarnya.

Irwan menyebutkan, ponsel korban ditemukan di TKP, saat ini polisi tengah menganalisa isi ponsel tersebut.

Analisa ponsel tersebut dilakukan dengan kerja sama penyidik Polres Metro Jakarta Selatan dengan Polda Metro Jaya.

“Mudah-mudahan ada titik terang, ada petunjuk di situ, ada jejak. Mungkin ada komunikasi terakhir dengan siapa. Mudah-mudahan ada hasilnya. Itu yang kami tunggu-tunggu hasilnya,” kata Irwan.

Editor Metro TV Yodi Prabowo ditemukan tewas di pinggir Tol JORRR di Ulujami, Pesanggrahan, Jaksel, pada Jumat (10/7) setelah dinyatakan hilang oleh keluarga pada Selasa (7/7). (Antara)

Artikel ini ditulis oleh:

As'ad Syamsul Abidin