Denpasar, Aktual.com — Penyidik Polresta Denpasar mendalami keterangan sahabat Margriet, Callista Rukmiastanti yang telah memberikan kesaksian dalam kasus penelantaran anak dan pembunuhan Engeline.
Callista sendiri mengaku terpanggil untuk memberi kesaksian dalam kasus tersebut karena merasa iba dengan bocah mungil tersebut. Dalam kesaksiannya, Callista mengaku pernah menemukan puntung rokok di kamar Margriet.
“Kamar Margriet itu kan tak boleh dimasuki oleh siapapun. Tetapi karena dia sahabat dengan Callista, maka dia diizinkan masuk ke dalam kamar Margriet,” ujar kuasa hukum Callista, Siti Sapurah di Mapolda Bali, Sabtu (4/7).
Callista, kata Siti Sapurah, beberapa kali memasuki kamar Margriet. Namun, tiga kali ia membantu Margriet membersihkan kamarnya. “Tiga kali Callista menyapu, tiga kali itu juga menemukan puntung rokok di kamar Margriet,” paparnya.
Puntung rokok mild itu ditemukan Callista di dalam kamar dan di dapur Margriet. “Kamar dan dapurnya jadi satu,” kata perempuan yang karib disapa Ipung.
Callista sendiri, kata Ipung, tak mengetahui apakah memang Margriet perokok atau bukan. Pasalnya, ia tak pernah melihat sahabatnya itu merokok. “Dia juga tidak tanya sama Margriet apakah dia merokok atau tidak. Dia (Callista) prinsipnya karena dia sayang sama Engeline,” papar Ipung.
Kini, polisi tengah mendalami keterangan Callista soal penemuan puntung rokok tersebut. Hal itu akan dikaitkan dengan hasil forensi RSUP Sanglah Denpasar, di mana jasad Engeline penuh dengan sundutan rokok.
Sebelumnya, Agus Tay Hamba May, bekas pembantu Margriet pernah bercerita jika setelah Engeline terkapar di lantai, tubuh mungil bocah tersebut disundut menggunakan rokok.
“Kalau itu terbukti rokok Margriet, berarti membantah jika sundutan itu dari rokoknya Agus,” kata Ipung. Secara terpisah, Rahmat Handono penghuni kos-kosan di rumah Margriet selama tiga tahun mengaku tak pernah melihat ibu kosnya itu menghisap rokok. “Saya tidak pernah melihat dia merokok,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka