Penyidik KPK Novel Baswedan saat tiba di RS Jakarta EYE Center (JEC), Jakarta, Selasa (11/4). Novel akan menjalani pengobatan mata akibat matanya disiram air keras oleh orang yang tidak dikenal di depan rumahnya. AKTUAL/Tino Oktaviano
Penyidik KPK Novel Baswedan saat tiba di RS Jakarta EYE Center (JEC), Jakarta, Selasa (11/4). Novel akan menjalani pengobatan mata akibat matanya disiram air keras oleh orang yang tidak dikenal di depan rumahnya. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Polisi dinilai harus bergerak cepat untuk segera mengungkap pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Beberapa pihak berharap agar kepolisian dapat bergerak cepat, sama halnya ketika memburu para teroris.

“Kalau memang teroris saja bisa ditangkap, kenapa ini enggak bisa sih? Pelaku dua orang naik motor, ada saksi,” ujar Ketua Perkumpulan Pembangunan Karakter dan Kebangsaan, Juliaman Saragih kepada Aktual.com dalam diskusi ‘Mencermati Upaya KPK Dalam Menangani Kasus e-KTP’ di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (11/4).

Pengungkapan dan penangkapan pelaku dengan sesegera mungkin disebut Juliaman akan menghentikan tudingan yang mengarah ke segala arah. Pasalnya, penangkapan pelaku juga dapat menjadi batu loncatan untuk mengetahui dalang sebenarnya dari insiden ini.

“Tapi bahwa momentum itu memang ada kepentingan yang jauh lebih besar. Kita enggak tau dibalik itu, kita tunggu saja polisi bekerja,” tambahnya.

Hal yang sama pun diucapkan oleh ahli hukum pidana, Yenti Garnasih. Pengajar hukum di Universitas Trisakti ini menyatakan gerak cepat dari kepolisian adalah hal yang terpenting pada saat ini. Hal ini dikarenakan agar desas-desus mengenai pelaku dan dalang penyiraman dapat segera berakhir.

“Segala kemungkinan bisa terjadi, siapa pun itu pelakunya. Yang penting lembaga kepolisian harus segera bertindak,” ucap Yenti.

Dengan keterangan yang didapat dari saksi, lanjutnya, seharusnya tidak butuh waktu lama bagi kepolisian untuk mengetahui pelaku penyiraman ini.

“Polisi tahu (pelaku) naik motor matic, sudah tahu matic segala kan. Berarti kan kita tinggal tunggu. Saya bilang tadi menangkap teroris bisa, harusnya yg ini (segera) tahu,” pungkas mantan Pansel KPK ini.

 

Laporan Teuku Wildan

Artikel ini ditulis oleh: