Kuala Lumpur, Aktual.com – Aksi konvoi aktivis yang tergabung dalam Sekretariat Solidariti Rakyat (SSR) mendapat hadangan dari kepolisian Malaysia, Sabtu (24/7) kemarin. Dikutip dari Malaysiakini, aksi konvoi sebanyak 100 kendaraan di beberapa wilayah Malaysia bahkan mendapat intimidasi dari Polis Diraja Malaysia (PDRM).
Sekretariat Solidariti Malaysia menuding polisi menganggu konvoi mereka di wilayah berikut, yakni Quayside Mall, Kuala Langat; Cyberjaya; Manjung, Perak, Pulau Melaka, Bandar hilir, Limbongan dan Batu Berendam di Melaka; dan di Kuching, Sarawak. Tak sampai di situ, PDRM bahkan didugan menahan 3 orang peserta aksi di wilayah Temerloh.
Namun demikian, Kepala Polisi Temerloh Mohd Azhar Mohd Yusoff membantah adanya peserta aksi yang ditahan di wilayahnya. Dia bahkan mengklaim tak ada aksi konvoi di wilayah tersebut.
“Kami percaya polisi tidak memiliki alasan kuat untuk menahan kendaraan yang mengibarkan bendera hitam (sebagai tanda perlawanan), selain untuk menindas kebebasan bersuara dan berekspresi. Tindakan seperti itu adalah ancaman, dan kami menganggapnya sebagai arahan dari menteri yang buta dengan penderitaan rakyat,” kata Sekretariat Solidariti Rakyat dalam keterangan tertulisnya.
Perkumpulan aktivis tersebut menyebut aksi konvoi ini sebagai permulaan sebelum demonstrasi besar yang direncanakan akan berlangsung pada 31 Juli mendatang. Sekretariat Solidariti Rakyat menyatakan 3 tuntutan yang akan digaungkan pada demonstrasi besar nanti, yaitu pengunduran diri Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin, persidangan penuh Parlemen, dan moratorium pinjaman bagi setiap rakyat Malaysia.
Artikel ini ditulis oleh:
Megel Jekson