Jakarta, Aktual.co — Kepolisian Resor Bogor Kota Provinsi Jawa Barat mengimbau aparat di wilayah dan masyarakat untuk mewaspadai daerah rawan kriminalitas terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2015.
Kapolres Bogor Kota AKBP Irsan mengatakan berdasarkan hasil analisis dan evaluasi pihak kepolisian selama satu tahun dari 2013 dan 2014, terjadi peningkatan jumlah kasus kriminalitas di Kota Bogor baik yang dilaporkan maupun pengungkapan.
“Dari analisis dan evaluasi yang dilakukan selalu terjadi peningkatan data kriminalitas dari tahun ke tahun, perlu langkah antisipatif, terutama menjelang natal dan tahun baru. Operasi Lilin dilakukan untuk mengantisipasi kerawanan ini,” katanya kepada wartawan, Senin (15/12).
Berdasarkan data dari kepolisian, jumlah tindak pidana (JTP) atau Laporan Polisi (LP) pada tahun 2013 tercatat sebanyak 1.287 kasus. Jumlah ini naik di tahun 2014 mulai dari Januari sampai November sebanyak 1.312 kasus, naik sebanyak 25 kasus atau 1,34 persen.
Sedangkan untuk jumlah penyelesaian tindak pidana (JPTP) atau pengungkapan juga meningkat 39 kasus yakni dari 700 menjadi 739 kasus atau 5,57 persen.
Adapun kasus kriminalitas yang menonjol terjadi di wilayah Kota Bogor seperti pencurian dengan pemberatan pada tahun 2014 terdapat 127 laporan dan 56 yang terungkap.
Kasus pencurian dengan kekerasan sebanyak 20 laporan dan yang terungkap tiga kasus, pencurian kendaraan bermotor roda empat ada 94 kasus, pencurian roda dua 108 kasus, narkoba 142 kasus, dan kriminalitas lainnya seperti pembunuhan dua kasus, penipuan 172 kasus, dan penggelapan 106 kasus.
“Kasus pencurian di rumah kosong cukup banyak terjadi karena ini menyangkut tradisi masyarakat kita pada saat aktivitas liburan meninggalkan rumah tanpa pengawasan,” katanya.
Menurutnya, kerawanan kriminalitas terjadi hampir di setiap wilayah hukum Polsek yang ada di enam kecamatan Kota Bogor, oleh karena itu, jajaran Polres Bogor telah menyiapkan langkah-langkah antisipatif.
Langkah-langkah tersebut yakni melakukan pemetaan daerah rawan, melibatkan Polmas, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda dalam PAM swakarsa. Mengefektifkan patroli selektif metode dialogis 3 in 1, mengaktifkan kring Serse Polsek dan Polres.
“Dan apabila ada kejadian kita akan membuat tim gabungan untuk mengungkap kasus,” katanya.
AKBP Irsan menambahkan, letak geografis Kota Bogor yang merupakan bagian dari Ibu Kota Negar sehingga memiliki tingkat kerawanan yang tinggi.
Akan tetapi, berdasarkan analisis dan evaluasi yang dilakukan menjelang Natal dan Tahun Baru 2015, situasi di Kota Bogor sangat relatif kondusif.
“Tolak ukurnya, salah satunya indikator kejahatan yang menonjol tidak adanya teror, akan tetapi bukan berarti diabaikan. Kewaspadaan terus ditingkatkan,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid

















