Jakarta, Aktual.com — Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan, anggotanya sudah mengidentifikasi kelompok bersenjata yang menembak empat pekerja di Kabupaten Puncak Jaya, Papua pada Selasa (15/3).

Badrodin mengatakan kelompok yang melakukan penembakan tersebut merupakan kelompok, yang pernah menyerang Polsek Sinak Papua pada Desember 2015.

Motif penembakan tersebut ialah untuk mengganggu keamanan lingkungan. Polisi saat ini masih mendalami lebih lanjut motif penembakan tersebut apakah sebelumnya terjadi tawar menawar yang tidak mencapai kesepakatan.

“Ya motifnya memang mengganggu keamanan. Kita nggak tahu apakah sebelum penembakan itu ada komunikasi atau nggak, ada motif permintaan uang, dan sebagai permintaan lain sesuatu kan kita belum tahu,” ujar dia di Jakarta, Kamis (17/3).

Seharusnya, ujar Badrodin PT Modern meminta pengamanan dari kepolisian atau TNI, mengingat kondisi keamanan Papua yang kerap terjadi penyerangan.

“Lihat saja kemarin, saya tanya kapolresnya nggak ada (permintaan pengamanan).”

Sebelumnya, empat pekerja pembangunan jalan Trans Papua di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya tewas ditembak kelompok sipil bersenjata, Selasa (15/3) sekitar pukul 13.45 WIT.

Akibat kejadian itu empat karyawan PT Modern meninggal dunia tertembak, sedangkan satu unit excavator dan satu unit bulldozer milik PT Modern dibakar.

Kapolres Puncak Jaya AKBP Marcelis juga membenarkan adanya kejadian itu, tepatnya di Desa Agenggen, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak Jaya.

Sementara itu, empat orang pegawai PT Modern yang tewas adalah Anis (pimpinan), Andi (operator alat berat), Daud (operator alat berat) dan David (operator alat berat).

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu