Jakarta, Aktual.com – Menjelang lebaran 2016 atau ibadah puasa terakhir, umat Islam dikejutkan dengan serangan bom bunuh diri di Masjid Nabawi Madinah, di Jeddah dan di Qatib, Senin (4/7). Serangan bom sebelumnya juga terjadi di Bagdad dan Bandara Ataturk Turki.
Sementara di Indonesia, serangan bom bunuh diri terjadi pada Selasa (5/7) kemarin. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 07.15 Wib itu diarahkan pelaku ke Markas Polres Kota Surakarta, Propinsi Jawa Tengah.
“Kalau dilihat secara global, tindakan bom bunuh diri setidaknya satu minggu sebelum lebaran adalah peristiwa yang terjadi di banyak negara. Selain Indonesia, sebelumnya adalah Bangladesh, Irak, Turkey, Arab Saudi dan hari ini di Indonesia,” kata pengamat politik Lingkar Madani Ray Rangkuti saat dihubungi Aktual.com, Rabu (6/7).
Rangkaian serangan bom di berbagai negara tersebut, menurutnya perlu dilihat apakah termasuk kategori tindak terorisme internasional atau hanya lokal dalam suatu negara. Jika masuk dalam kategori tindak terorisme internasional, ia memperkirakan tindakan biadab itu akan terus dilakukan oleh jaringannya.
“Jika ia internasional, besar kemungkinan hal ini akan terus berlanjut. Nampaknya, seiring dengan makin melemahnya posisi ISIS di Irak dan Suriah, peningkatan bom bunuh diri makin marak,” jelas dia.
Ray meminta perangkat intelijen negara dan aparat keamanan bekerja secara maksimal dan tidak boleh lengah sedikitpun, meski tindak terorisme di Polres Kota Surakarta masuk dalam kategori lokal Indonesia.
“Jika hal ini hanya menyangkut terorisme lokal, sejatinya tak sulit bagi polri untuk menindaknya. Jika dilihat dari objeknya, masih tak jauh dari aparat polisi. Hal ini merupakan tantangan lanjutan bagi kapolri baru,” imbuhnya.
Ray berharap Kapolri baru dibawah kepemimpinan Komisaris Jenderal Tito Karnavian yang akan menggantikan Jenderal Badrodin Haiti, nantinya bisa bekerja cepat dan tepat dalam membongkar struktur terorisme di Indonesia.
“Dalam dua kali peristiwa pemboman targetnya adalah polisi. Kita menunggu kiprah Tito untuk membongkar struktur terorisme ini,” demikian Ray.
Laporan: Sumitro
Artikel ini ditulis oleh: