Mesuji, aktual.com – Puluhan personel gabungan dari Brimob Polres Mesuji dan Shabara Polda Lampung menjaga Pos Agung Batin yang berada di perbatasan antara Lampung dan Sumatera Selatan.

“Ada 33 personel gabungan dan dibagi menjadi tiga regu. Jadi masing-masing berjaga 11 orang di perbatasan ini,” kata Komandan Regu Pos Agung Batin, Brigadir Polisi Budi Harahap, di Mesuji, Sabtu (20/7).

Cara mereka bertugas yang juga dibantu masyarakat setempat meliputi patroli dan merazia kendaraan roda dua dan empat yang melintas. “Karena warga di sini juga sedikit tahu mana warga seberang. Selain itu kita juga melakukan koordinasi bersama Polsek Mesuji, Kabupaten OKI,” kata dia.

Menurut dia, hingga siang ini kondisi masih aman terkendali dan tidak ada pergerakan massa yang mencurigakan dari Sumatera Selatan menuju Lampung. “Kondisi saat ini juga telah kondusif dan dalam proses mediasi antara kedua belah pihak,” katanya.

Sementara itu, Petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polsek Mesuji, OKI, Sumatera Selatan, Brigadir Kepala Polisi Agus Dariyanto, mengatakan, saat ini jajaran Polsek Mesuji mengantisipasi aksi bentrok susulan di Register 45.

Selain itu, kata dia, personel gabungan dari Polda Sumatera Selatan juga ikut berjaga di perbatasan pintu masuk dari Pematang Panggang, Sumatera Selatan menuju Mekar Jaya Abadi, Mesuji, Lampung. “Ada Brimob, Shabara, intel, dan lain-lain juga yang berjaga di perbatasan pintu masuk. Selain itu kita juga patroli untuk mengantisipasi pergerakan massa,” kata dia.

Menurut dia, sampai dengan saat ini kondisi di sana kondusif, sebagaimana terjadi di pemukiman sebagian warga Pematang Panggang, Mesuji Raya.

Sebelumnya terjadi bentrok antarwarga dua kelompok pada pukul 14.00 WIB Rabu (17/07/2019). Bentrok bermula sekitar pukul 11.00 WIB, saat alat berat bajak milik kelompok Pematang Panggang Mesuji Raya datang dan kemudian dikerahkan di lokasi Register 45 Mekar Jaya Abadi.

Pembajakan atas lahan itu dilakukan di area tanah seluas setengah hektare milik salah satu warga bernama Yusuf (41), anggota kelompok dari Mekar Jaya Abadi.

Kegiatan pembajakan lahan kemudian diketahui salah satu warga dari kelompok Mekar Jaya Abadi dan kemudian seketika memukul kentongan tanda bahaya.

Warga kemudian menanyakan kepada operator perihal atas perintah siapa membajak lahan itu dilakukan. Namun tidak lama setelah itu, operator bajak disuruh pulang. Tidak lama kemudian dia kembali membawa teman-temannya dan langsung menyerang kelompok Mekar Jaya.

Akibatnya, bentrok antarwarga di Mesuji itu mengakibatkan tiga orang tewas dan 10 orang luka-luka yang saat ini sedang dirawat di RS Bhayangakara, Polda Lampung di Bandarlampung.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin