Selain itu, Muh Zahromi (50), Mutamimah (31), Siti Hudifah (30), Toyibah (50), Nurbaiti (12), dan Cucu Nofalia (26) tidak mengalami luka-luka. Letusan freatik (letusan gas) di Kawah Sileri, Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng, Desa Kepakisan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, terjadi pada Minggu (2/7), pukul 12.00 WIB.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surip mengatakan tinggi letusan freatik itu mencapai 50 meter. Menurut dia, PVMBG sejak 24 Juni 2017 telah merekomendasikan radius bahaya hingga 100 meter.

“Dengan kejadian ini, kami belum mengetahui apakah radius bahaya akan diperluas. Tergantung dari pusat, kami masih mengumpulkan data,” katanya. Dia mengimbau masyarakat agar tidak panik karena gas yang dikeluarkan Kawah Sileri tidak mengandung racun.

Dalam siaran persnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan letusan di Kawah Sileri adalah freatik, yaitu letusan gas atau embusan asap dan material yang dipicu oleh tekanan gas di bawah permukaan.

“Petugas dari BPBD Kabupaten Banjarnegara, PVMBG, TNI, Polri, SKPD, relawan, dan lainnya sudah berada di lokasi. Pengunjung maupun warga diminta untuk meninggalkan lokasi dan untuk area kawah sudah dikosongkan. Kejadian tersebut berpotensi akan menimbulkan letupan susulan.”

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu