Denpasar, Aktual.com – Penyidik dari Polresta Denpasar menyita sebuah sandal milik ibu angkat Engeline, Margriet. Sandal itu diambil oleh penyidik dari vila yang disewa Yvonne Caroline Megawe, anak hasil perkawinan Margriet dengan suami pertamanya asal Amerika Serikat, Wenlis.
Kuasa hukum keluarga Margriet, Posko Simbolon mengakui penyitaan sandal milik Margriet tersebut. “Penyidik Polresta Denpasar memang ada melakukan pengambilan barang bukti berupa sandal. Sandal itu diambil di daerah Canggu,” kata Posko saat dihubungi, Rabu (24/6).
Posko membantah jika sandal yang disita tersebut milik Yvonne. “Bukan milik Yvonne. Kebetulan sandal itu berada di vila di mana Yvonne mengontrak di sana. Jadi sandal itu adalah sandalnya Ibu Margriet,” jelas pengacara yang tergabung dalam kantor pengacara Hotma Sitompoel tersebut.
Posko belum bisa memastikan kaitan sandal tersebut dengan kasus pembunuhan Engeline. Sebagaimana diketahui, Polresta Denpasar melakukan penyidikan atas kasus pembunuhan Engeline dengan tersangka Agustinus Tai Andamai. Sementara Polda Bali melakukan penyidikan atas kasus penelantaran anak dengan tersangka Margriet.
“Belum bisa dipastikan (kaitan dengan kasus ini). Tetapi, melihat pada penyidikan ini, mungkin itu adalah sandal yang digunakan oleh Ibu Margriet pada tanggal 16 Mei ketika dia membuat pelaporan polisi tentang kehilangan Engeline. Itu yang kita tangkap,” kata Posko.
Posko mengaku tidak mengetahui warna, jenis dan merk sandal milik Margriet yang disita oleh penyidik. Ia juga tak tahu persis jam berapa penyidik datang ke vila Yvonne untuk menyita sandal tersebut. Ia tahu informasi tersebut dari Yvonne. “Kita sendiri belum ada informasi fisik sandalnya seperti apa. Kemarin diserahkan oleh Yvonne. Penyidik datang dan disserahkan kepada Yvonne. Itu diserahkan secara sukarela sama Yvonne,” paparnya.
Masih menurut Posko, pihaknya selalu bertindak kooperatif kepada penyidik agar kasus ini bisa terbuka secara terang. “Tidak masalah buat kita. Prinsipnya kita mendukung proses penyidikan kepolisian. Kita kooperatif untuk mengungkap masalah ini,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: