Para pemuda melindungi diri selama demonstrasi menolak pengusulan hukum tenaga kerja Prancis di Nantes, Prancis, Rabu (20/4). FOTO: REUTERS/Stephane Mahe

Paris, Aktual.com – Polisi anti huru-hara Prancis, menahan 27 orang yang terlibat dalam bentrokan-bentrokan Kamis malam (28/4) waktu setempat, dengan puluhan pemuda di bagian tengah Paris, setelah sehari aksi unjuk rasa terkait reformasi undang-undang buruh yang berubah menjadi kerusuhan.

Beberapa anggota oposisi dan wakil serikat polisi mendesak pemerintah menumpas aksi unjuk rasa dan menyatakan sudah saatnya memberlakukan larangan atas protes-protes – yang berlangsung tiap hari dan sebagian besar damai – oleh pemuda-pemuda di lokasi bentrokan-bentrokan Jumat malam (29/4).

Unjuk rasa paling akhir dan berubah jadi bentrokan terjadi ketika polisi bergerak untuk membubarkan sekelompok 150 pemuda dari lapangan Place de la Republique pada jam-jam dini hari. Pengunjuk rasa membakar mobil-mobil dan melempar batu-batu dan benda-benda keras ke arah personel polisi. Sebanyak 24 dari 27 orang yang ditangkap mendekam di tahanan, kata polisi.

“Inilah orang-orang yang mencari gara-gara untuk berbuat onar,” kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Pierre-Henry Brandet, seperti diberitakan Reuters, Jumat malam.

Kerusuhan terjadi pada saat polisi dan tentara bekerja lembur untuk menjamin keamanan setelah serangan-serangan mematikan oleh para militan pada November lalu di ibu kota.

Puluhan ribu orang turun ke jalan-jalan di pelosok negara itu pada Kamis untuk memprotes reformasi UU buruh yang bertujuan agar merekrut dan membebastugaskan lebih mudah. Bentrokan-bentrokan yang berubah jadi kekerasan pecah di tengah-tengah unjuk rasa di beberapa kota.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara