Jakarta, Aktual.com – Satuan Reserse Kriminal Polres Jembrana, Bali, berhasil mengungkap pelaku pembuang bayi yang ditemukan di Pantai Pabuahan, Desa Banyubiru, Jumat (9/3) siang lalu.

“Kemarin sore sekitar jam 17.00 wita, kami memeriksa pasangan laki-laki dan perempuan yang diduga kuat sebagai orang tua dari bayi tersebut,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jembrana Ajun Komisaris Yusak Agustinus Soaai, di Negara, Sabtu (10/3).

Meskipun sudah memeriksa terduga pelaku, ia mengaku, belum bisa memberikan identitas atau inisial mereka karena masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Namun ia membenarkan, orang tua bayi yang ditemukan dengan tubuh sudah rusak itu, merupakan sepasang remaja yang masih berstatus pelajar SMA di Kabupaten Jembrana.

“Pemeriksaan tidak bisa kami lakukan dengan cepat, karena kondisi terduga ibu dari bayi tersebut masih lemah dan shock,” katanya.

Dengan pertimbangan tersebut, menurutnya, sepasang remaja ini diperbolehkan pulang atau belum dilakukan penahanan. Terkait dengan usia bayi yang dibuang, pihaknya akan melakukan otopsi di RS Sanglah, yang juga dibutuhkan untuk keperluan berkas pemeriksaan.

“Dari outupsi bisa diketahui berapa usia bayi tersebut, jenis kelamin termasuk apakah meninggal di dalam kandungan atau masih hidup saat dibuang,” katanya.

Menurutnya, kasus penemuan jasad bayi ini dengan cepat terungkap, setelah pihaknya mendapatkan informasi kalau ada orang yang diduga kuat membawa dan membuang jasad bayi tersebut.

“Ada warga yang melihatnya, dari informasi itu kami kembangkan sehingga kasus ini dengan cepat bisa kami ungkap,” katanya.

Disinggung alamat sepasang remaja itu ia hanya mengatakan, mereka asal Kecamatan Melaya dan Kecamatan Negara.

“Sabar dulu, kami masih memeriksa mereka. Setelah lengkap akan kami sampaikan kepada rekan-rekan wartawan, termasuk motifnya,” katanya.

Sebelumnya, Jumat (9/3) siang, Subhan seorang nelayan di Dusun Pabuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara menemukan jasad bayi di pinggir pantai.

Temuan itu ia sampaikan kepada Mukarani, ibunya, yang langsung mengambil bayi malang tersebut dan dibawanya pulang ke rumah.

Ia lalu melaporkan penemuan tersebut ke aparat desa, dan tidak lama kemudian pihak kepolisian datang melakukan pemeriksaan lokasi penemuan, serta membawa jasad bayi tersebut ke RSU Negara. (ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka