Jakarta, Aktual.com — Polres Pamekasan, Jawa Timur, menyimpulkan pemasangan atribut PKI (Partai Komunis Indonesia) pada Karnaval HUT Ke-70 Kemerdekaan RI (15/8) atas perintah Sekretaris Daerah (Sekda) pemkab setempat.

“Fakta ini terungkap berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan petugas kepada sejumlah panitia, para guru dan siswa yang membawa atribut PKI saat itu,” kata Kapolres Pamekasan AKPB Sugeng Muntaha di Pamekasan, Sabtu (22/8).

Selain itu, panitia yang mengonsep peragaan atribut, spanduk dan foto tokoh-tokoh PKI yang dipajang pada karnaval itu adalah PNS bernama Tarmudji, namun Tarmudji mengaku atas perintah panitia pelaksana karnaval yang diketuai oleh Sekda Alwi.

Pengakuan yang sama juga disampaikan sejumlah guru, siswa dan peserta karnaval lain yang diketahui menggunakan atribut PKI pada pelaksanaan karnaval budaya yang digelar Pemkab Pamekasan dalam rangka HUT Kemerdekaan RI di Pamekasan saat itu.

“Perintah pemasangat atribut, spanduk dan foto-foto tokoh PKI saat karnaval itu tertulis dalam surat panitia Nomor: 09/PAN.HUT RI/2015 tertanggal 9 Juli 2015 Perihal Pesarta Karnaval, Drumband dan PBB,” katanya.

Menanggapi hal itu, Sekda Alwi mengakui perintah memasang atribut PKI sebagaimana pengakuan para guru kepada polisi, peserta karnaval dan para kepala sekolah tersebut dimaksudkan untuk mengenang kekejaman yang dilakukan PKI.

“Kekejaman PKI dengan aksi teatrikal itu merupakan satu dari beberapa tema perjuangan yang hendak dipentaskan dalam karnaval itu,” kata Alwi.

Sesuai dengan konsep panitia yang ditandatangani Sekda Alwi, peserta karnaval diminta memakai kostum delapan jenderal yang terbunuh dengan baju kebesaran jenderal, lalu ada barisan tokoh-tokoh PKI Aidit dan kawan-kawan serta anggota PKI bersenjata celurit dan simbol-simbol palu dan arit.

Dalam barisan karnaval itu juga dimunculkan barisan wanita PKI dan tokoh-tokoh wanita PKI dalam organisasi (Gerwani) menggunakan kebaya dan jarit sederhana khas wanita desa tempo dulu.

Intinya, panitia hendak memunculkan tonggak sejarah bangsa dalam memberantas gerakan 30 September tahun 1965 yang dilakukan oleh PKI atau yang dikenal dalam sejarah dengan sebutan G.30S/PKI.

Namun, di lapangan, penampilan atribut dan gambar-gambar PKI itu menunai protes masyarakat, karena simbol PKI yang dipajang tidak diberi silang, sehingga seolah-olah ingin mengampanyekan simbol-simbol PKI kepada masyarakat.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby