Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Setyo Wasisto. Foto: Aktual.com/Fadlan Syiam Butho

Jakarta, Aktual.com – Menjelang pelaksanaan Pilkada serentak 2018, polisi telah memetakan wilayah yang dianggap rawan konflik dalam gelaran pesta demokrasi pada Rabu (27/6). Termasuk salah satunya dengan gangguan keamanan yang terjadi.

Sedikitnya ada lima provinsi yang masuk dalam daftar daerah rawan yakni Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Maluku dan Papua.

Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menjelaskan, ada beberapa indikator yang membuat polisi menetapkan lima provinsi tersebut sebagai daerah rawan saat pelaksanaan Pilakada serentak 2018.

“Selama ini kita lihat fluktuasi keamanan daerah baik di media mainstream maupun media sosial kita monitor, ini yang kita menentukan juga dari situ,” ujar Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (26/6).

Meski begitu, ia memastikan pada Pilkada yang akan berlangsung di lima Provinsi dan daerah lainnya dijamin aman dan kondusif, sehingga masyarakat tidak perlu takut untuk berangkat ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) menentukan pilihannya masing-masing.

Kata Setyo, indikasi kerawanan yang ditetapkan oleh polisi tersebut bukan karena diikuti oleh pasangan kandidat yang diusung oleh partai-partai pendukung pemerintah dan calon yang didukung partai oposisi.

“Bukan itu, bukan bukan ya. Ini kan kerawanan ada konflik horizontal yang kita antisipasi,” ungkap dia.

Menurut Setyo, untuk Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur yang juga menggelar pesta demokrasi lima tahunan tidak termasuk daerah yang rawan.

Diketahui, selama ini Pilkada di pulau Jawa itu disebut-sebut sebagai daerah kompetitif karena jumlah pemilihnya yang sangat banyak. “Kita menganggap Jawa masih kondusif,” tandasnya.

 

Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh: