Jakarta, Aktual.co — Pihak kepolisian Prancis terus melakukan pemburuan terhadap pelaku penembakan kantor tabloid satir Charlie Hebdo, yang terjadi, Rabu (7/1) kemarin.
Pencarian dipusatkan di desa di timur laut Paris, Kamis (8/1) setelah polisi menduga Said Kouachi dan Cherif Kouachi meninggalkan mobil mereka di daerah itu. Polisi anti terorisme bersenjata lengkap dengan mengenakan pakaian tempur menyisir rumah, garasi dan gudang milik penduduk.  
Kakak beradik warga Perancis keturunan Aljazair menjadi buronan setelah polisi menduga kedua sebagai pelaku penembakan yang menewaskan 12 orang di kantor majalah Charlie Hebdo.
Sehari setelah penyerangan itu, polisi memeriksa satu persatu rumah di desa Corcy yang terletak beberapa kilometer dari kantor polisi. Sumber polisi mengatakan kedua tersangka terlihat dengan memakai masker untuk ski. Polisi juga mengerahkan helikopter.
Desa terdekat Longpont juga disisir polisi. Namun, belum diketahui apakah tersangka telah pergi dari wilayah tersebut. “Kami tidak menemukan mereka. Tidak ada perlawanan,” kata pejabat kementerian dalam negeri di Paris, seperti dilansir dari Aljazeera.
Kedua tersangka adalah warga Perancis keturunan Aljazair, Cherif Kouachi dan Said Kouachi. Mereka berusia awal 30 tahun dan telah berada dalam pengawasan polisi. 
Pejabat Perancis mengatakan, tujuh orang telah ditangkap di tengah pencarian dua tersangka penembakan massal Rabu (7/1) yang telah menewaskan 12 orang di kantor pusat majalah satir Charlie Hebdo di Paris.
Salah seorang tersangka, Hamyd Mourad, 18 tahun, telah menyerahkan diri kepada pihak berwenang Rabu malam. Polisi masih mencari kakak beradik Said dan Cherif Kouachi.
Laporan: Wisnu Yusep

Artikel ini ditulis oleh: